Nunukan (ANTARA News Kaltim) - Pengusaha tahu dan tempe di Kabupaten Nunukan Kalimantan Timur mengharapkan mendapat bantuan modal usaha dari pemerintah menyusul semakin tingginya harga bahan baku kedelai di pasaran.
Salah seorang pengusaha tempe dan tahu di Kelurahan Nunukan Tengah, Rukito, di Nunukan, Sabtu, mengaku selama ini dirinya dan banyak pengusaha tahu-tempe lainnya belum pernah mendapatkan bantuan modal usaha dari pemerintah.
Walaupun, ujarnya, selama ini seringkali dikunjungi oleh sejumlah petugas yang mengaku dari pemerintah daerah untuk melakukan pendataan.
"Setiap dikunjungi, dijanjikan akan diberikan bantuan tetapi kenyataannya belum pernah diberikan," ujarnya.
Padahal, Rukito menambahkan, pengusaha kecil pembuat tahu dan tempe sangat mengharapkan adanya bantuan dari pemerintah atau pihak swasta berhubung bahan baku kedelai sering kali mengalami kenaikan harga yang tak terduga.
Karena minimnya modal usaha, katanya, maka banyak pembuat tempe dan tahu yang gulung tikar. Sebab, lanjut dia, apabila harga tempe dan tahu dinaikkan, diperkirakan masyarakat akan jarang yang membeli tahu-tempe.
Untuk itu, Rukito sangat mengharapkan perhatian pemerintah dengan memberikan bantuan tambahan modal agar usaha tempe dan tahu miliknya dapat mengimbangi melonjaknnya harga bahan baku yang kadangkala naik secara mendadak.
Hal yang sama disampaikan Riami bahwa selama puluhan tahun membuka usaha pembuatan tempe dan tahu di Kabupaten Nunukan belum pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah.
Meskipun usahanya sudah seringkali dikunjungi dari pegawai Pemkab Nunukan yang melakukan pendataan dan dijanjikan akan diberikan bantuan modal usaha.
Namun pada kenyataannya, sampai sekarang bantuan yang dijanjikan itu belum juga diterimanya sehingga ia mengaku sudah apriori dan tidak terlalu mengharapkan bantuan modal seperti itu lagi.
"Setiap ada pegawai yang datang mendata dan foto-foto mengatakan akan diberikan bantuan. Tapi sampai sekarang bantuan yang dijanjikan itu belum juga diterima," ujar Riami. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012
Salah seorang pengusaha tempe dan tahu di Kelurahan Nunukan Tengah, Rukito, di Nunukan, Sabtu, mengaku selama ini dirinya dan banyak pengusaha tahu-tempe lainnya belum pernah mendapatkan bantuan modal usaha dari pemerintah.
Walaupun, ujarnya, selama ini seringkali dikunjungi oleh sejumlah petugas yang mengaku dari pemerintah daerah untuk melakukan pendataan.
"Setiap dikunjungi, dijanjikan akan diberikan bantuan tetapi kenyataannya belum pernah diberikan," ujarnya.
Padahal, Rukito menambahkan, pengusaha kecil pembuat tahu dan tempe sangat mengharapkan adanya bantuan dari pemerintah atau pihak swasta berhubung bahan baku kedelai sering kali mengalami kenaikan harga yang tak terduga.
Karena minimnya modal usaha, katanya, maka banyak pembuat tempe dan tahu yang gulung tikar. Sebab, lanjut dia, apabila harga tempe dan tahu dinaikkan, diperkirakan masyarakat akan jarang yang membeli tahu-tempe.
Untuk itu, Rukito sangat mengharapkan perhatian pemerintah dengan memberikan bantuan tambahan modal agar usaha tempe dan tahu miliknya dapat mengimbangi melonjaknnya harga bahan baku yang kadangkala naik secara mendadak.
Hal yang sama disampaikan Riami bahwa selama puluhan tahun membuka usaha pembuatan tempe dan tahu di Kabupaten Nunukan belum pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah.
Meskipun usahanya sudah seringkali dikunjungi dari pegawai Pemkab Nunukan yang melakukan pendataan dan dijanjikan akan diberikan bantuan modal usaha.
Namun pada kenyataannya, sampai sekarang bantuan yang dijanjikan itu belum juga diterimanya sehingga ia mengaku sudah apriori dan tidak terlalu mengharapkan bantuan modal seperti itu lagi.
"Setiap ada pegawai yang datang mendata dan foto-foto mengatakan akan diberikan bantuan. Tapi sampai sekarang bantuan yang dijanjikan itu belum juga diterima," ujar Riami. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012