Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur Bahrani mengemukakan penambahan kasus positif COVID-19 di wilayah itu diduga memiliki riwayat sebagai pelaku perjalanan dari luar daerah yang bekerja sebagai karyawan swasta.
 

Menurut dr Bahrani, data tersebut berdasarkan laporan dari tiga Puskesmas di Kecamatan Kutai Timur, yaitu Puskesmas Teluk Lingga, Sepaso, dan Sangatta Utara.

"Di Puskesmas Teluk Lingga ada 4 pasien, yaitu KTM-111 (laki-laki 31 tahun), KTM-112 (laki-laki 29 tahun), KTM-113 (laki-laki 32 tahun), dan KTM-114 (laki-laki 29 tahun). Di Puskesmas Sepaso ada KTM-115 (laki-laki 22 tahun), KTM-116 (laki-laki 27 tahun), KTM-117 (laki-laki 35) dan di Puskesmas Sangatta Utara ada KTM-118 (perempuan 25 tahun)," kata Bahrani  di Sangatta, Kamis.

Bahrani juga menginformasikan adanya penambahan enam kasus pasien sembuh dari COVID-19, yaitu KTM-100 laki-laki usia 30 tahun, KTM-101 perempuan 31 tahun, KTM- 102 laki-laki usia 31 tahun, KTM-103 laki-laki 27 tahun, KTM-104 laki-laki 26 tahun, dan KTM-105 laki-laki usia 33 tahun.

Lebih lanjut Bahrani menegaskan kondisi Kutai Timur kini di posisi zona kuning, sebelumnya yang sempat menjadi zona merah.

"Memang masih terjadi penambahan. Namun, penambahan tersebut masih terkendali, karena dari pelaku perjalanan yang merupakan karyawan perusahaan swasta di Sangatta," tuturnya.

Dia menambahkan selama ini mereka melaksanakan imbauan Tim Gugus Tugas, yakni semua yang tiba di Sangatta wajib melakukan isolasi mandiri selama 14 hari dan melakukan dua kali tes cepat atau melakukan isolasi mandiri selama tiga hari dan tes usap dua kali.

Data sebaran COVID-19 di Kutai Timur, total terkonfirmasi positif COVID-19 ada 118 kasus, 106 orang sembuh, 1 orang meninggal dunia, suspek 324 kasus, discarded 196 kasus, kontak erat 322 kasus, dan PP 496 kasus.
 

Pewarta: Wardi/Arumanto

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020