Puluhan pedagang yang menempati Lantai 1 Plaza Muara Rapak, Kota Balikpapan, Kaltim meminta pasar tidak ditutup seluruhnya meski ditemukannya pedagang yang tertular COVID-19.
“Kalau pasar ditutup seluruhnya, kami tidak bisa berjualan, sementara kalau tak jualan tak ada pemasukan,” kata Pengurus Persatuan Pedagang di Lantai 1 Plaza Muara Rapak, Roni dihubungi Sabtu malam
Keluhan pedagang berlanjut, bahwa mereka tetap ditagih iuran secara penuh meski pasar mengalami penutupan dan pedagang tidak mendapatkan pemasukan.
Para pedagang menyampaikan aspirasinya ke Badan Pengelola Rapak Plaza.
Menjawab para pedagang, Hamzah yang mewakili manajemen menyampaikan bahwa perintah menutup pasar bukan dari Badan Pengelola, tapi dari Gugus Tugas COVID-19. Tujuannya agar rantai penularan di Pasar Muara Rapak terputus dan wabah berhasil dikendalikan.
Hingga kini sudah 33 pedagang yang positif terinfeksi dari 4 pedagang pertama. Dari jumlah 33 itu, 17 pedagang positif dari hasiltes swab tahap pertama dan 11 lainnya dari swab di hari Kamis 30/7 lalu, ditambah seorang lagi yang positif pada Jumat 31/7.
Sebab banyak yang tertular, pasar tradisional yang berada di lantai dasar itu ditutup sampai Senin 3/8.
“Kebijakan penutupan pasar ini bukan dari kami pengelola, tapi dari Gugus Tugas COVID-19 yang ketuanya Wali Kota langsung,” kata Hamzah.
Pada kesempatan terpisah, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Balikpapan yang juga Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi mengaku sudah mendapatkan laporan mengenai aspirasi para pedagang tersebut.
“Perkembangannya para pedagang sudah menerima pasar ditutup sampai Senin. Tapi aspirasi mereka agar tidak seluruh pasar ditutup juga kami pertimbangkan,” kata Wali Kota.
Wali Kota menegaskan dirinya sangat memahami keluhan para pedagang. Namun saat ini Pemerintah Kota juga menjaga keselamatan seluruh warga kota yang jumlahnya lebih besar dan lebih banyak. Saat ini Pasar Muara Rapak sudah menjadi klaster penyebaran COVID-19 dan Gugus Tugas satu per satu mulai menelusuri jejak penularan dari mereka yang positif.
“Mudah-mudahan tidak ada lagi yang positif dari Muara Rapak, dan setelah tutup 3 hari kondisi pasar juga jadi lebih baik, dan para pedagang lebih disiplin lagi menerapkan protokok kesehatan pakai masker, rajin cuci tangan,” kata Rizal Effendi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020