Wakil Bupati Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Hamdam menyebutkan produksi pupuk organik lokal perlu ditingkatkan untuk mengatasi kekurangan pupuk bagi petani di daerah itu.
"Industri pupuk organik lokal perlu didukung agar bisa meningkatkan produksi untuk memenuhi kebutuhan pupuk petani padi dan palawija," ujar Wabup ketika dihubungi di Penajam, Minggu.
Sebagai salah satu daerah penyumbang padi di Provinsi Kalimantan Timur, Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara perlu mendukung ketersediaan pupuk yang diproduksi sendiri.
Peningkatan produksi pupuk organik lokal tersebut dapat mengatasi persoalan kelangkaan pupuk yang diakibatkan pengurangan kuota atau jatah pupuk dari pemerintah pusat.
Kuota pupuk bersubsidi untuk petani di Kabupaten Penajam Paser Utara, terutama pupuk tunggal seperti urea, ZA dan SP36 dipangkas oleh pemerintah pusat mencapai ribuan ton.
Kondisi dengan kurangnya pupuk bersubsidi tersebut menyulitkan masyarakat petani di wilayah Penajam Paser Utara, karena memasuki musim hujan kebutuhan pupuk meningkat.
"Industri pupuk organik lokal harus didorong untuk meningkatkan produksi agar bisa menutupi kekurangan pupuk itu," ucap Hamdam.
Namun saat ini menurut Wabup, industri pupuk organik lokal di Kabupaten Penajam Paser Utara hanya dilakukan perorangan karena masih terbentur dengan alat dan biaya.
Dinas terkait diminta Hamdam, agar memberikan pelatihan dan penyuluhan menyangkut pembuatan pupuk organik dengan memanfaatkan bahan baku lokal.
Kemitraan antara produsen pupuk organik dengan pabrik pupuk Badan Usaha Milik Negara atau BUMN lanjut Wabup, juga perlu ditingkatkan.
"Kami ingin ciptakan optimalisasi produksi pupuk, salah satunya membuat pupuk yang murah dan ramah lingkungan produksi lokal," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020
"Industri pupuk organik lokal perlu didukung agar bisa meningkatkan produksi untuk memenuhi kebutuhan pupuk petani padi dan palawija," ujar Wabup ketika dihubungi di Penajam, Minggu.
Sebagai salah satu daerah penyumbang padi di Provinsi Kalimantan Timur, Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara perlu mendukung ketersediaan pupuk yang diproduksi sendiri.
Peningkatan produksi pupuk organik lokal tersebut dapat mengatasi persoalan kelangkaan pupuk yang diakibatkan pengurangan kuota atau jatah pupuk dari pemerintah pusat.
Kuota pupuk bersubsidi untuk petani di Kabupaten Penajam Paser Utara, terutama pupuk tunggal seperti urea, ZA dan SP36 dipangkas oleh pemerintah pusat mencapai ribuan ton.
Kondisi dengan kurangnya pupuk bersubsidi tersebut menyulitkan masyarakat petani di wilayah Penajam Paser Utara, karena memasuki musim hujan kebutuhan pupuk meningkat.
"Industri pupuk organik lokal harus didorong untuk meningkatkan produksi agar bisa menutupi kekurangan pupuk itu," ucap Hamdam.
Namun saat ini menurut Wabup, industri pupuk organik lokal di Kabupaten Penajam Paser Utara hanya dilakukan perorangan karena masih terbentur dengan alat dan biaya.
Dinas terkait diminta Hamdam, agar memberikan pelatihan dan penyuluhan menyangkut pembuatan pupuk organik dengan memanfaatkan bahan baku lokal.
Kemitraan antara produsen pupuk organik dengan pabrik pupuk Badan Usaha Milik Negara atau BUMN lanjut Wabup, juga perlu ditingkatkan.
"Kami ingin ciptakan optimalisasi produksi pupuk, salah satunya membuat pupuk yang murah dan ramah lingkungan produksi lokal," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020