Jumlah pasangan usia subur (PUS) di Provinsi Kaltim saat ini mencapai 641.502 keluarga atau sekitar 18 persen dari jumlah penduduk Kaltim yang sekitar 3,5 juta jiwa, sehingga hal ini berpotensi terjadinya andil peledakan penduduk jika tidak dilakukan pengendalian.
"Untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk, kami telah melakukan berbagai upaya, di antaranya pelayanan KB gratis dalam rangka Hari Keluarga Nasional (Harganas) tanggal 29 Juni ini," ujar Kabid Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi BKKBN Provinsi Kaltim, Sudibyo di Samarinda, Rabu.
Jumlah PUS sebanyak itu tersebar pada 10 kabupaten/kota, antara lain di Kabupaten Berau terdapat 45.534 pasangan, Kabupaten Paser terdapat 43.734 pasangan, di Kota Samarinda ada 147.539 pasang, Kabupaten Kutai Barat 21.541 pasang, dan Penajam Paser Utara ada 21.470 pasang.
Dari jumlah PUS yang sebanyak 641.502 ini, lanjut dia, pihaknya menargetkan sedikitnya 17.303 akseptor mendapat pelayanan KB gratis pada 29 Juni dalam rangka peringatan Harganas. Sementara dalam Harganas secara nasional ditargetkan mampu memberikan layanan bagi 1 juta akseptor.
Gerakan pelayanan 1 juta akseptor ini dilakukan serentak di semua provinsi di Indonesia, sehingga di Provinsi Kaltim pun dilakukan secara serentak di masing-masing kabupaten maupun kota, bahkan hingga ke kawasan pedesaan.
Ia menuturkan bahwa selama pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) ini angka kepesertaan KB di Kaltim mengalami penurunan sekitar 20 persen, sementara angka kehamilan diperkirakan mengalami kenaikan hingga 35 persen.
Hal ini terjadi karena banyak warga yang lebih banyak bekerja dari rumah, banyak yang tidak ke luar rumah karena takut tertular virus corona, dan mengikuti anjuran pemerintah untuk menghindari kerumunan, sehingga pasangan usia subur pun memiliki banyak waktu di rumah.
Kondisi ini kemudian ada yang beranggapan bahwa pelayanan KB kurang maksimal, sehingga pelayanan KB gratis dalam rangka Harganas akan dapat membuktikan bahwa BKKBN masih terus memberikan pelayanan di tengah pandemi.
Adapun target sebanyak 17.303 akseptor itu adalah untuk pemasangan kontrasepsi IUD sebanyak 1.471 orang, implant 954 orang, suntik 3.856 orang, pil 7.417 orang, dan kondom sebanyak 3.695 orang.
"Pelayanan KB gratis ini tetap mematuhi protokol kesehatan baik oleh bidan maupun akseptornya. Jumlah bidan yang terdata sementara untuk melakukan pelayanan sebanyak 399 orang," ucap Dibyo.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020