Penyanyi sekaligus aktivis lingkungan hidup, Nugie menyambut baik tingginya minat masyarakat untuk bersepeda dalam beberapa hari belakangan ini.
Meski demikian, adik Katon Bagaskara itu berharap agar peningkatan minat masyarakat untuk bersepeda tak hanya sekedar menjadi tren sesaat yang kemudian perlahan memudar.
"Cuma sekali lagi kata tren itu bisa kapan saja pudar. Ya, semoga itu menjadi panggilan terakhirlah untuk orang mau bergerak menggunakan sepeda sebagai alat transportasi," kata Nugie kepada ANTARA, Sabtu.
Nugie yang telah aktif menggunakan sepeda sebagai alat transportasi sehari-hari sejak 2009 itu merasakan perbedaan besar mengenai minat masyarakat untuk bersepeda terutama di masa pandemi saat ini.
"Terakhir ini banyak sekali yang main sepeda. Bahkan teman saya yang tadinya enggak nanyain, jadi nanyain tentang sepeda segala macam, beli di mana. Saya sih senang ya cuma itu tadi semoga enggak jadi sekedar tren yang lewat," ujarnya.
Sebagai pesepeda, Nugie juga mengingatkan untuk tetap waspada di jalan dan menggunakan standar peralatan yang dibutuhkan.
Terkait masalah infrastruktur bagi para pengguna sepeda, Nugie mengaku tak terlalu berharap. Dia menyadari bahwa infrastruktur bagi pesepeda belum menjadi prioritas utama di kota besar seperti Jakarta.
"Kalaupun ada fasilitas terima kasih, tapi kalau enggak ada tinggal kita pilih karena di infrastruktur kita memang belum melihat itu sebagai alternatif transportasi," terangnya.
Nugie yakin dengan seiring tingginya minat masyarakat untuk bersepeda dan menjadikannya sebagai alat transportasi dengan sendirinya infrastruktur akan tersedia.
"Tapi buat saya kalau kita niat pasti bisa untuk menjalankan sepeda sebagai transportasi biar nanti fasilitas mengikuti demand dari orang yang sudah banyak bukan hanya sekedar tren," sambung Nugie.
"Enggak mungkin fasilitas di bangun hanya sekadar tren. Sayang sih duitnya kalau cuma sekedar tren di bangun. Jadi memang udah kebutuhan," imbuhnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020
Meski demikian, adik Katon Bagaskara itu berharap agar peningkatan minat masyarakat untuk bersepeda tak hanya sekedar menjadi tren sesaat yang kemudian perlahan memudar.
"Cuma sekali lagi kata tren itu bisa kapan saja pudar. Ya, semoga itu menjadi panggilan terakhirlah untuk orang mau bergerak menggunakan sepeda sebagai alat transportasi," kata Nugie kepada ANTARA, Sabtu.
Nugie yang telah aktif menggunakan sepeda sebagai alat transportasi sehari-hari sejak 2009 itu merasakan perbedaan besar mengenai minat masyarakat untuk bersepeda terutama di masa pandemi saat ini.
"Terakhir ini banyak sekali yang main sepeda. Bahkan teman saya yang tadinya enggak nanyain, jadi nanyain tentang sepeda segala macam, beli di mana. Saya sih senang ya cuma itu tadi semoga enggak jadi sekedar tren yang lewat," ujarnya.
Sebagai pesepeda, Nugie juga mengingatkan untuk tetap waspada di jalan dan menggunakan standar peralatan yang dibutuhkan.
Terkait masalah infrastruktur bagi para pengguna sepeda, Nugie mengaku tak terlalu berharap. Dia menyadari bahwa infrastruktur bagi pesepeda belum menjadi prioritas utama di kota besar seperti Jakarta.
"Kalaupun ada fasilitas terima kasih, tapi kalau enggak ada tinggal kita pilih karena di infrastruktur kita memang belum melihat itu sebagai alternatif transportasi," terangnya.
Nugie yakin dengan seiring tingginya minat masyarakat untuk bersepeda dan menjadikannya sebagai alat transportasi dengan sendirinya infrastruktur akan tersedia.
"Tapi buat saya kalau kita niat pasti bisa untuk menjalankan sepeda sebagai transportasi biar nanti fasilitas mengikuti demand dari orang yang sudah banyak bukan hanya sekedar tren," sambung Nugie.
"Enggak mungkin fasilitas di bangun hanya sekadar tren. Sayang sih duitnya kalau cuma sekedar tren di bangun. Jadi memang udah kebutuhan," imbuhnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020