Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu Kalimantan Timur, melakukan rapid test massal selama sepekan yang telah dimulai sejak Rabu (3/6) hingga empat hari ke depan, sebagai upaya penanganan dan pencegahan Coronavirus disease 2019 (COVID-19).
 

"Meski di kabupaten ini berada di zona hijau atau tidak ada warga yang terjangkit COVID-19, namun rapid test ini sebagai langkah untuk kembali memastikan sekaligus deteksi awal apakah seseorang terjangkit atau tidak," ujar Bupati Mahakam Ulu Bonifasius Belawan Geh di Ujoh Bilang, Jumat.

Rapid test, katanya, sangat penting untuk mendeteksi kondisi kesehatan masyarakat, terutama bagi mereka yang baru melakukan perjalanan dari luar daerah maupun bagi mereka yang rentan, demi menjaga kesehatan dan keselamatan masyarakat.

Saat ini pihaknya telah memiliki 1.500 alat rapid test bantuan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, sehingga alat inilah yang digunakan untuk melakukan rapid test massal.

Tes ini perlu dilakukan agar Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 langsung bisa mengambil tindakan cepat jika kemudian diketahui ada yang reaktif, sehingga penyebarannya tidak meluas atau tidak menular ke orang lain.

Untuk itu, ia mengimbau kepada warga yang akan didatangi atau diminta oleh Tim Gugus Tugas COVID-19 tidak perlu takut, tapi harus menjalani tes agar bisa diketahui dengan pasti akan kondisi yang dialami.

Ia juga berpesan kepada warga untuk selalu mentaati protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah, seperti physical distancing (menjaga jarak) maupun social distancing yakni mengurangi aktivitas di luar rumah dan interaksi dengan orang lain, termasuk menghindari tatap muka langsung.

Selain itu, ia juga minta warganya selalu menggunakan masker, rajin mencuci tangan, dan memperhatikan pola hidup sehat, selalu mengkonsumsi makanan dan minuman bergizi agar tubuh imun terhadap berbagai penyakit.

"Protokol kesehatan baik yang sudah dikeluarkan pemerintah pusat maupun daerah, harus kita taati bersama karena ini merupakan sistem antisipasi dan langkah penanganan penyebaran COVID-19," ujar Bonifasius.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Rumah Sakit Pratama Gerbang Sehat Mahulu dr Angela Permera Tubuq mengatakan, pemeriksaan rapid test yang berlangsung dalam tujuh hari ini, telah disiapkan sebanyak 1.500 alat rapid test.

Sasaran pemeriksaan rapid test tidak hanya pejabat publik di Pemkab Mahulu, tapi juga TNI, Polri, petugas Pos Wasdalkes, petugas rumah karantina, pimpinan agama, aparat kampung, dan motoris speedboat.

"Kemudian pedagang di pasar, penjaga toko atau warung makan, pedagang keliling, pegawai bank, dan perwakilan tiap rumah yang punya risiko terpapar atau punya riwayat perjalanan dari luar daerah dalam 15 hari terakhir," ucap Angela.

 

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020