Hujan deras yang terjadi pada Jumat (1/5) malam hingga Sabtu (2/5) dini hari, mengakibatkan longsoran tanah yang menimbun aliran kali sehingga membuat luapan air membanjiri permukiman warga di Kelurahan Sukabungah, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung.
Wali Kota Bandung Oded M Danial menyebut hingga Sabtu pagi, air masih menggenang di kawasan tersebut setinggi betis orang dewasa.
“Barusan saya lihat memang air masih ada cukup tinggi, masih sebetis. Tapi insyaallah oleh Dinas Kebakaran dan Dinas PU dan seperangkat aparat kewilayahan sedang menangani. Insya Allah hari ini juga mudah-mudahan bisa surut karena disedot oleh mesin pompa,” kata Oded di lokasi, Sabtu.
Menurut dia, terdapat sebanyak 197 rumah warga di RW 03 dan RW 06 Kelurahan Sukabungah, Kecamatan Sukajadi yang terdampak luapan air tersebut.
Sejak semalam, kata Oded, Dinas Pekerjaan Umum (DPU), Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB), serta Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bandung, dan aparatur kewilayahan langsung membantu warga setempat untuk mengevakuasi diri. Sebagian warga ditampung di rumah-rumah tetangga, sebagian lain mengungsi ke masjid setempat.
Selain menyedot air menggunakan mesin pompa, Oded pun langsung mengaktifkan dapur umum. Kebetulan, dapur umum PKK yang terbentuk untuk penanganan COVID-19 di wilayah tersebut sudah siap dan akan difungsikan untuk membantu korban banjir.
“Dapur umum sudah ada, penampungan di masjid dekat rumah terdampak sudah ada, bantuan sudah diberikan dapur umum itu untuk masyarakat dalam rangka COVID-19. Alhamdulillah sudah siap,” kata dia.
Sementara itu, Camat Sukajadi Agus Mulyadi memastikan warganya akan bergotong royong untuk mengangkat material longsor dari sungai Cikakak. Pasalnya, menurutnya alat berat dari DPU tidak bisa masuk ke lokasi karena berada di gang sempit.
“Semua pihak baik dinas maupun masyarakat secara manual kita akan melaksanakan gotong royong hari ini, mudah-mudahan cuaca hari ini tidak hujan lagi,” kata Agus.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020