Samarinda (ANTARA News Kaltim) - Walaupun pada Juni 2012 sebagian wilayah Kalimantan Timur telah memasuki musim kemarau namun warga Samarinda diminta tetap mewaspadai kemungkinan terjadinya banjir, .

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Bandara Temindung Samarinda, Sutrisno, Senin, mengatakan, topografi kota yang dibelaholeh  Sungai Mahakam itu menyebabkan rawan terjadinya genangan air.

"Pada Juni 2012, sebagian wilayah Kaltim sudah memasuki musin kemarau namun hujan masih akan tetap terjadi. Karena topografi kota Samarinda yang rendah sehingga jika terjadi hujan maka akan menyebabkan gengangan air. Jadi, kami tetap menghimbau warga agar tetap mewaspadai genangan air khususnya di daerah rendah," ungkap Sutrisno..

Namun, secara umum kata Sutrisno, hujan yang melanda sebagian wilayah Kaltim dan Samarinda tetap normal.

Sejak Senin dinihari hingga siang, Kota Samarinda terus diguyur hujan.

Walaupun hujan tidak terlalu deras namun di beberapa tempat diantaranya, Jalan KH. Wahid Hasyim, sebagian Jalan PM. Noor dan Jalan AW. Sjahranie terlihat genangan air yang cukup tinggi.

Bahkan, genangan air pada Senin pagi di Jalan KH. Wahid Hasyim sempat mencapai 50 hingga 60 centimeter, menyebabkan sejumlah kendaraan mogok.

"Biasanya, jika beberapa hari terjadi pemanasan yang cukup tinggi maka satu dua akan akan terbentuk awan tebal. Kondisi inilah yang melanda Kota Samarinda sehingga menyebabkan hujan sepanjang Senin," katanya.

"Hujan berlangsung sejak pukul 01. 00 Wita hingga Senin siang, Namun kondisi ini tetap normal walaupun di beberapa tempat sempat terjadi genangan karena memang kondisi topografi Kota Samarinda. Curah hujan pada Senin dinihari hingga pagi sekitar 40,2 milli meter per hari," kata Sutrisno.

Banjir besar dan longsor yang melanda kota Balikpapan beberapa waktu lalu kata dia disebabkan terjadinya siklon tropis di bagian utara Piliphina.

"Cuaca ekstrem yang terjadi di Kota Balikpapan dan sekitarnya yang memicu terjadinya banjir dan longsor beberapa waktu lalu akibat siklom tropis di bagian utara Philipina dan badai itu hanya mengenai bagian ekornya saja. Bahkan, sampai tadi malam (Minggu) BMKG Balikpapan masih mengeluarkan peringatan terkait kemungkinan terjadinya cuaca ekstrem. Namun, wilayah Kota Samarinda relatif aman dan tidak terkena dampak," ungkap Sutrisno.

Pewarta: Amirullah

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012