Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, akan melibatkan masyarakat pesisir untuk ikut serta menangkal penyebaran COVID-19 yang selama ini belum optimal dilakukan, terutama di wilayah pelabuhan.

Sekretaris Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara, Tohar ketika ditemui di Penajam, Jumat, mengatakan pelibatan itu dilakukan karena pembatasan sosial di seluruh pelabuhan yang ada di wilayah setempat kekurangan sumber daya manusia.

"Kami minta masyarakat pesisir ikut terlibat dalam penerapan pembatasan fungsi pelabuhan di wilayah masing-masing sebagai upaya penanggulangan virus corona," ujarnya.

Menurut dia, saat ini banyak pintu masuk ke wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara, terutama melalui pelabuhan, termasuk pelabuhan masyarakat pesisir yang tidak bisa semua ditangani petugas.

Selain itu, Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara juga mengeluarkan kebijakan baru yakni, menutup pelabuhan penyeberangan kapal cepat dan klotok atau kapal kayu.

Kebijakan itu diambil berdasarkan hasil evaluasi terhadap mobilitas manusia di kedua pelabuhan tersebut yang justru mengalami peningkatan setelah pukul 18.00 WITA.

"Pemerintah kabupaten keluarkan kebijakan pelabuhan penyeberangan speedboat dan klotok ditutup mulai pukul 18.00 hingga 06.00 WITA," kata Tohar.

Tohar mengharapkan kebijakan tersebut dapat dipatuhi oleh seluruh pemilik pelabuhan, termasuk di wilayah pesisir demi mengantisipasi masuknya COVID-19 yang dibawa dari luar daerah.

Ia memastikan Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara bersama pemangku kepentingan terkait terus melakukan langkah-langkah yang bersifat penanganan dan pencegahan kasus virus corona.

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020