Pemkot Balikpapan secara prinsip menyetujui pelaksanaan Program Kuliah Kerja Nyata Universitas Mulawarman (KKN Unmul) Samarinda dilaksanakan secara daring atau tanpa kunjungan lapangan.
Hal tersebut dinilai sejalan dengan kebijakan physical distancing atau pembatasan kontak fisik sebagai antisipasi penyebaran dan penularan Virus Corona atau COVID-19 di wilayahnya.
“Prinsipnya kita terima mahasiswa yang akan KKN di Balikpapan jika hanya secara daring dan tidak ada kunjungan lapangan. Apalagi peserta KKN yang ditempatkan juga mahasiswa asal Balikpapan yang kuliah di Unmul Samarinda,” sebut Sekkot Balikpapan, Sayid Fadli saat menerima audiensi Tim LP2M Unmul Samarinda dan DPMPD Kaltim, di ruang kerjanya, Kamis (23/4).
Karena peserta KKN merupakan warga Balikpapan, artinya Satgas COVID-19 tidak perlu lagi menetapkan mereka sebagai Orang Dalam Pengawasan (ODP). Terlebih informasinya sebagian besar mahasisma Unmul Samarinda sudah kembali ke daerah masing-masing sejak 6 Maret 2020.
Karenanya Bagian Kesejahteraan Rakyat Pemkot Balikpapan yang menangani urusan pemberdayaan masyarakat melalui Progam KKN diminta berkoordinasi dengan pihak LP2M Unmul maupun DPMPD Kaltim terkait mekanisme pelaksanaannya.
Mempersiapkan pendistribusian pembagian lokasi pelaksanaan KKN peserta yang akan ditugaskan di Kota Balikpapan. Termasuk diharapkan peserta KKN dibekali terkait informasi antisipasi penyebaran dan penanganan COVID-19.
Terlebih informasinya Unmul juga akan menerjunkan mahasiswa dari Fakultas Kedoketran dan Fakultas Farmasi sebagai tim relawan COVID-19 di desa dan kelurahan lokasi KKN. Dia berharap bisa bersinergi dengan Dinas Kesehatan Kota Balikpapan dan Puskesmas di setiap kecamatan untuk membantu antisipasi penyebaran dan penanganan COVID-19.
“Bila perlu buat program semacam tracking bagi wagra yang datang dari bepergian ke daerah terjangkit. Seperti di Sragen, Jawa Tengah yang menangkap warga dari bepergian ke daerah terjangkit yang keliaran untuk dikarantian di rumah kosong berhantu. Ini bagus agar ada efek jera,” katannya.
Sementara Plt Kepala LP2M Unmul Samarinda, Anton Rahmadi mengaku tujuannya bertemu jajaran Pemkot Balikpapan untuk menjelaskan metode pelaksanaan KKN Angkatan 46 yang dilaksanakan dalam Kondisi Luar Biasa (KLB).
KKN KLB tersebut dilaksanakan tidak seperti KKN pada umumnya, yakni dilakukan secara daring tanpa kunjungan fisik. Dan penetapan lokasinya yang terdekat atau asal daerah masing-masing.
“Dengan begitu kita pastikan tidak akan ada pergerakan masyarakat. Semua kita berikan bantuan paket data gratis. Baik mahasiswa, dosen pembimbing, serta pendamping lapang di desa/kelurahan,”sebutnya.
Setelah berbincang dengan Sekkot Balikpapan yang didampingi Asisten II Sekkot Balikpapan, dan Kabag Kesra Setkab Balikpapan, Anton lanjut menemui Walikota Balikpapan Rizal Efendi untuk menjelaskan mekanisme pelaksanaan KKN. “Alhamdulillah Pak Wali siap menerima. Bahkan beliau berpesan agar program KKN membantu tracking Orang Dalam Pengawasan (ODP) dan Orang Tanpa Gejala (OTG) yang ada di lokasi KKN,” akunya.
Anton Rahmadi melakukan audiensi ditemani Kepala DPMPD Kaltim yang diwakil Kabid UEM, SDA, dan TTG, Elvis bersama Kasi Pendayagunaan Sapras dan TTG.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020