Bantuan sosial atau bansos berupa paket sembako (sembilan bahan pokok) bagi warga Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, yang terdampak mewabahnya COVID-19 ditunda penyalurannya karena komoditas bahan kebutuhan pokok yang dipesan dari luar daerah belum tiba di daerah itu.

"Sembako yang telah dipesan hingga kini belum tiba, jadi penyaluran paket sembako untuk warga ditunda," ungkap Ketua Gugus Tugas Pembagian Sembako Kabupaten Penajam Paser Utara, Ahmad Usman di Penajam, Kamis.

Komoditas bahan kebutuhan pokok yang akan disalurkan kepada warga tersebut, menurut dia, baru ada 6.000 ton beras serta 10.000 rak telur ayam (300.000 butir) disimpan di Gedung Graha Pemuda.

Sementara minyak goreng, gula pasir dan mie instan yang telah dipesan dari luar daerah lanjut Ahmad Usman, masih dalam proses pengiriman dan sampai saat ini belum tiba.

"Dengan keterlambatan atau belum tibanya komoditas bahan kebutuhan pokok yang dipesan itu penyaluranya dipastikan ditunda, penyaluran awalnya akan dilakukan Kamis (9/4) ," ujarnya.

Persediaan komoditas bahan kebutuhan pokok di Kabupaten Penajam Paser Utara jelas Ahmad Usman, tidak mencukupi untuk jumlah penerima secara keseluruhan lebih kurang 54.000 kepala keluarga.

Sehingga sebagian komoditas bahan kebutuhan pokok yang akan dibagikan kepada warga tersebut dipesan dari luar daerah seperti Kota Balikpapan dan Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Penyaluran bansos berupa paket sembako itu kata Ahmad Usman, akan didahulukan untuk masyarakat di wilayah Kecamatan Sepaku.

"Sesuai arahan kepala daerah penyaluran paket sembako didahulukan di Kecamatan Sepaku," ucap Asisten II Bidang Pembangunan dan Perekonomian Sekretariat Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara tersebut.

"Jumlah penerima paket sembako di Kecamatan Sepaku sudah dihitung lebih kurang 11.000 kepala keluarga," tambah Ahmad Usman.

Bansos dalam bentuk paket sembako yang akan disalurkan kepada warga Kabupaten Penajam Paser Utara sebagai salah satu upaya menekan penyebaran COVID-19 tersebut senilai lebih kurang Rp28 miliar.

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020