Asrama Haji Batakan di Balikpapan, Kalimantan Timur disiapkan untuk ruang isolasi orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP).


“Kami siapkan 226 kamar. Satu kamar saat ini berkapasitas 2 hingga 6 tempat tidur,” kata Kepala Seksi Pelayanan Asrama Haji Batakan Muchtar, Rabu.

Pengaturan kapasitas kamar bisa saja berubah mengikuti protokol penanganan COVID-19. Asrama ini biasanya digunakan setidaknya hingga 10 hari sebelum musim haji.

Muchtar menambahkan kamar-kamar tersebut ada di 4 asrama, yaitu, Quba, Khandaq, Mad Hujja, Raudah dan Zam-zam. Adapun jumlah kamar seluruhnya mencapai 855 unit.

Selain asrama, di kompleks ini juga ada 2 poliklinik, yang juga disiapkan untuk penanganan COVID-19 tersebut.

Asrama Haji Batakan terletak di lebih kurang 20 km dari Balai Kota Balikpapan, atau 10 km dari Bandara Sepinggan. Kompleks asrama dibangun di tepi pantai. Dari gerbang utama ada jarak lebih dari 100 meter untuk mencapai gerbang kompleks asrama. Seluruh bagian kompleks dipagar, termasuk dengan pantai di sisi timur asrama.

Menurut Wali Kota Rizal Effendi, Asrama Haji Batakan akan dijadikan pilihan jika ke-14 rumah sakit yang ada di Balikpapan tidak lagi memilki tempat untuk merawat pasien COVID-19.

Sebelumnya untuk menggunakan Asrama Haji diperlukan izin Kementerian Agama. Kemudian karena akan digunakan untuk merawat pasien positif COVID-19, maka juga diperlukan izin Kementerian Kesehatan.

“Sudah keluar izinnya. Jadi siap digunakan ini Asrama Haji,” kata Wali Kota Rizal Effendi.

Sampai saat ini, ada 15 pasien yang positif terpapar COVID-19 di Balikpapan. Satu orang sudah meninggal dunia, sementara yang lain mendapakan perawatan di Rumah Sakit Kanujoso Djatiwibowo. Pasien ODP dan PDP ditempatkan tersebar di sejumah rumah sakit lain di Kota Minyak itu.
 

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020