Pasangan Bupati dan Wakil Bupati Mahakam Ulu (Mahulu) Bonifasius Belawan Geh dan Yohanes Juan Jenau (Boni-Juan) periode 2016-2021, mungkin akan berpisah dalam pilkada September 2020 karena Juan ada sinyal maju menjadi balon bupati.
"DPC Partai Gerindra Kabupaten Mahulu telah melakukan penjaringan bakal calon wakil bupati secara terbuka," ujar Jentra, Wakil Ketua Tim Penjaringan Calon Wakil Bupati untuk mendampingi Ketua DPC Partai Gerindra Mahulu Bonifasius Belawan Geh, di Ujoh Bilang, Kamis.
Dalam penjaringan balon wakil bupati Mahulu tersebut, ada beberapa nama yang mendaftar dan menyerahkan berkas kelengkapan, salah seorang diantaranya adalah Yohanes Juan Jenau yang juga Ketua PDIP Kabupaten Mahulu.
Namun Jentra menyayangkan karena ternyata PDIP Kabupaten Mahulu sudah melakukan penjaringan lebih dulu secara tertutup, sehingga Bonifasius tidak bisa melamar untuk menjadi balon bupati yang diusung oleh PDIP Mahulu.
"Penjelasan tentang penjaringan tertutup itu disampaikan langsung oleh Pak Juan Jenau kepada Pak Bonifasius saat pertemuan di Samarinda atas inisiatif Pak Bonifasius yang mengundang Pak Juan secara khusus bicara tentang wacana melanjutkan sebagai bupati dan wakil bupati periode 2021-2024," ucapnya.
Kedua, lanjut Jentra, Tim Penjaringan Calon Wakil Bupati dari Partai Gerindra saat sedang melaporkan ke DPD Partai Gerindra Provinsi Kalimantan Timur mengenai hasil penjaringan tersebut, ternyata beredar selebaran Juan Jenau berpasangan dengan Frederik Bit.
"Kemudian ada pemberitaan di salah satu media pada 19 Januari 2020 dengan judul 'Sah, Juan Jenau Gandeng Frederik, Gaet Lima Parpol Menangkan Pilkada Mahulu tahun 2020'," ucap Jentra lagi.
Ia melanjutkan, setelah itu beredar selebaran Juan Jenau berpasangan dengan Rossa. Bahkan yang terbaru beredar selebaran Juan Jenau berpasangan dengan Indra Jaya, sehingga ia menilai Juan tidak serius ingin menjadi calon wakil bupati berpasangan dengan Bonifasius.
Meski demikian, ia tetap menghargai karena setiap orang berhak ingin maju sebagai calon bupati, apalagi PDIP bisa mengusung calon sendiri karena memiliki empat kursi di DPRD Mahulu.
Meskipun tanda-tanda ingin berpisah sering dimunculkan oleh pihak Juan, lanjut Jentra, namun Bonifasius menyerahkan kepada mekanisme DPP Partai Gerindra untuk mendapat Calon Wakil Bupati yang terbaik dan secara bersama-sama memenangkan Pilkada Mahulu pada September 2020.
Menyinggung tentang selebaran acara Jalan Santai yang sudah beredar gambar pasangan Boni-Avun di grup WA dan medsos, ia menilai itu merupakan kehendak masyarakat Mahulu sehingga mungkin ada yang berinisiatif membuat gambar pasangan begitu.
"Kami menghargai kehendak masyarakat yang membuat gambar pasangan Boni-Avun. Sepertinya ini juga rencana Tuhan untuk Kabupaten Mahulu. Kita semua berharap pilkada September 2020 berjalan aman, penuh kegembiraan, dan masyarakat bisa menyampaikan hak pilihnya tanpa ada rasa takut," katanya.
Ia juga berharap semua pasangan calon nantinya bersaing secara sehat, sehingga hal ini juga bisa menjadi contoh berdemokrasi yang baik bagi generasi selanjutnya di Mahulu.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020
"DPC Partai Gerindra Kabupaten Mahulu telah melakukan penjaringan bakal calon wakil bupati secara terbuka," ujar Jentra, Wakil Ketua Tim Penjaringan Calon Wakil Bupati untuk mendampingi Ketua DPC Partai Gerindra Mahulu Bonifasius Belawan Geh, di Ujoh Bilang, Kamis.
Dalam penjaringan balon wakil bupati Mahulu tersebut, ada beberapa nama yang mendaftar dan menyerahkan berkas kelengkapan, salah seorang diantaranya adalah Yohanes Juan Jenau yang juga Ketua PDIP Kabupaten Mahulu.
Namun Jentra menyayangkan karena ternyata PDIP Kabupaten Mahulu sudah melakukan penjaringan lebih dulu secara tertutup, sehingga Bonifasius tidak bisa melamar untuk menjadi balon bupati yang diusung oleh PDIP Mahulu.
"Penjelasan tentang penjaringan tertutup itu disampaikan langsung oleh Pak Juan Jenau kepada Pak Bonifasius saat pertemuan di Samarinda atas inisiatif Pak Bonifasius yang mengundang Pak Juan secara khusus bicara tentang wacana melanjutkan sebagai bupati dan wakil bupati periode 2021-2024," ucapnya.
Kedua, lanjut Jentra, Tim Penjaringan Calon Wakil Bupati dari Partai Gerindra saat sedang melaporkan ke DPD Partai Gerindra Provinsi Kalimantan Timur mengenai hasil penjaringan tersebut, ternyata beredar selebaran Juan Jenau berpasangan dengan Frederik Bit.
"Kemudian ada pemberitaan di salah satu media pada 19 Januari 2020 dengan judul 'Sah, Juan Jenau Gandeng Frederik, Gaet Lima Parpol Menangkan Pilkada Mahulu tahun 2020'," ucap Jentra lagi.
Ia melanjutkan, setelah itu beredar selebaran Juan Jenau berpasangan dengan Rossa. Bahkan yang terbaru beredar selebaran Juan Jenau berpasangan dengan Indra Jaya, sehingga ia menilai Juan tidak serius ingin menjadi calon wakil bupati berpasangan dengan Bonifasius.
Meski demikian, ia tetap menghargai karena setiap orang berhak ingin maju sebagai calon bupati, apalagi PDIP bisa mengusung calon sendiri karena memiliki empat kursi di DPRD Mahulu.
Meskipun tanda-tanda ingin berpisah sering dimunculkan oleh pihak Juan, lanjut Jentra, namun Bonifasius menyerahkan kepada mekanisme DPP Partai Gerindra untuk mendapat Calon Wakil Bupati yang terbaik dan secara bersama-sama memenangkan Pilkada Mahulu pada September 2020.
Menyinggung tentang selebaran acara Jalan Santai yang sudah beredar gambar pasangan Boni-Avun di grup WA dan medsos, ia menilai itu merupakan kehendak masyarakat Mahulu sehingga mungkin ada yang berinisiatif membuat gambar pasangan begitu.
"Kami menghargai kehendak masyarakat yang membuat gambar pasangan Boni-Avun. Sepertinya ini juga rencana Tuhan untuk Kabupaten Mahulu. Kita semua berharap pilkada September 2020 berjalan aman, penuh kegembiraan, dan masyarakat bisa menyampaikan hak pilihnya tanpa ada rasa takut," katanya.
Ia juga berharap semua pasangan calon nantinya bersaing secara sehat, sehingga hal ini juga bisa menjadi contoh berdemokrasi yang baik bagi generasi selanjutnya di Mahulu.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020