Telkomsel kembali menghadirkan inisiatif dalam mendukung kemajuan pendidikan di Indonesia melalui upaya penyediaan akses terhadap ilmu pengetahuan yang semakin inklusif.


Inisiatif tersebut diwujudkan dengan menghadirkan paket data ilmupedia untuk memudahkan masyarakat mengakses aplikasi belajar secara online.

"Ilmupedia merupakan paket data yang khusus digunakan untuk mengakses berbagai aplikasi belajar online," ujar General Manager Mass Market Segment Sales Pamasuka Thomas Anda Siaga melalui rilis Telkomsel, Jumat (6/3).

Dia mengaku Telkomsel berkomitmen untuk selalu menjadi enabler bagi generasi muda dan meyakini bahwa akses terhadap ilmu pengetahuan perlu dibuka secara luas.

Sejalan dengan komitmen pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam memperkuat teknologi sebagai alat pemerataan kesempatan dan dukungan pembelajaran yang sama bagi anak, maka Telkomsel menghadirkan paket data ilmupedia.

Thomas menyebut inisiatif tersebut sebagai bentuk upaya Telkomsel untuk menciptakan ekosistem digital yang inklusif, khususnya dalam bidang pendidikan.

“Paket ilmupedia merupakan paket data yang dapat digunakan untuk mengakses berbagai aplikasi belajar online. Paket ini diharapkan dapat mendorong pelajar untuk terus menggali potensi diri mereka dengan memberikan keseruan serta kemudahan akses belajar secara online," jelasnya lagi.

Paket ilmupedia kini sudah dapat digunakan untuk mengakses aplikasi belajar dari Quipper, Cakap, Bahaso dan Zenius. 

Ke depannya, Telkomsel akan terus mengembangkan paket ilmupedia dengan memperluas kolaborasi dengan pihak lain yang memiliki visi sejalan dengan Telkomsel dalam membantu generasi muda Indonesia untuk menggali potensi diri lewat pendidikan.

Paket ilmupedia dapat diaktifkan oleh pengguna layanan prabayar Telkomsel melalui aplikasi MyTelkomsel atau dengan menghubungi menu akses *363*844#. Informasi lebih lanjut dapat diakses di laman resmi Telkomsel.

Inisiatif lainnya berupa kuis ilmupedia Berani Jawab! (IBJ). IBJ adalah program kuis tingkat nasional yang diselenggarakan untuk murid-murid tingkat SMA dan sederajat dari berbagai sekolah di seluruh Indonesia.

IBJ sudah mulai diselenggarakan pada 5 Februari 2020 dan diikuti lebih dari 18.200  murid. Terbagi menjadi sekitar 3.700 tim yang masing-masing beranggotakan lima orang, dimana seluruh peserta tesebut berasal dari  2.026 sekolah di  324 kota yang  juga mencakup daerah penjuru Tanah Air, dari Sabang sampai Merauke.

IBJ juga diadakan secara online dan offline agar dapat diikuti oleh seluruh peserta dari berbagai kota di seluruh Indonesia.

Tingginya antusiasme para pelajar dalam mengikuti IBJ terlihat dari jumlah serta sebaran peserta yang tidak hanya berasal dari sekolah di kota besar namun juga sekolah di tingkat kabupaten. Diantaranya seperti dari Gunungsitoli-Sumatera Utara,  Tapanuli Tengah-Sumatera Utara, Lubuklinggau-Sumatera Selatan, hingga Sambas-Kalimantan Barat, Baubau-Sulawesi Tenggara, dan Jayapura-Papua.

SMAN 1 Sambas berhasil meraih juara IBJ setelah melewati dua babak eliminasi yang dilakukan secara online. Masuk ke dalam Top 12 bersama SMAN 3 Pontianak, SMA Katolik Rajawali Makassar, SMAN 2 Mataram, SMAN 1 Pekalongan, SMAN 1 Bojonegoro, SMANU MH Thamrin Jakarta, SMAN 1 Garut, Sekolah Global Mandiri Cibubur Bogor, SMAU CT Foundation Medan, SMAN 1 Matauli Pandan Tapanuli Tengah, dan SMA Xaverius Kota Lubuklinggau.

"Untuk memberikan dampak positif yang lebih luas, IBJ akan kembali diselenggarakan pada pertengahan tahun ini," pungkasnya.

Pewarta: Arif Maulana

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020