Nunukan (ANTARA News Kaltim) - Tim Ekspedisi Khatulistiwa 2012 Sub Koordinator Wilayah 5 Kabupaten Nunukan Kalimantan Timur menggelar sunatan dan pengobatan massal gratis yang diikuti ratusan warga setempat.

Bakti sosial ini adalah bagian dari komunikasi sosial (komsos) yang merupakan salah satu bagian kegiatan dari Tim Ekspedisi Khatulistiwa Sub Korwil 5 selama berada di Kabupaten Nunukan," kata Perwira Penerangan dan Sejarah Tim Ekspedisi Khatulistiwa Sub Koorwil 5 Kabupaten Nunukan, Kapten Marinir Mardiono, di Nunukan, Senin.

Menurut dia, kegiatan sunatan dan pengobatan massal yang diberikan secara gratis kepada warga Kabupaten Nunukan itu adalah yang kedua kalinya.

Bakti sosial itu menjadi rangkaian kegiatan menjelang peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) tanggal 20 Mei 2012, yang dikemas dengan nama "Pekan Kebangsaan".

"Jadi kegiatan sunatan massal dan pengobatan gratis ini adalah yang kedua kalinya. Pertama kali di gelar di Kecamatan Sei Menggaris pada bulan Mei lalu," ujarnya.

Sunatan dan pengobatan gratis dipusatkan di SD 002 Kelurahan Tanjung Harapan Kecamatan Nunukan Selatan Kabupaten Nunukan dengan melibatkan 74 personel yang terdiri dari 25 tenaga medis dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Nunukan sebanyak lima orang, Puskesmas enam orang, RSUD Nunukan enam orang, Pangkalan TNI Angkatan Laut Nunukan tiga orang, dua orang dari Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) dan tiga orang dari tim kesehatan tim ekspedisi khatulistiwa.

Personel non medis berasal dari tim ekspedisi khatulistiwa 2012 sebanyak 39 orang dan Satgas Pamtas sebanyak 12 orang, kata Mardiono.

Sejak dibuka pada pukul 09.00 Wita dan berakhir sekitar pukul 13.00 Wita, yang mengikuti sunatan sebanyak 37 anak dari 44 orang yang mendaftar. Dan jumlah warga yang mengikuti pengobatan gratis sebanyak 102 orang.

Dari seluruh warga yang mendapatkan pengobatan gratis, penyakit yang paling dominan adalah dermatitis (gatal-gatal). Penyakit ini disebabkan oleh faktor "mabbettang" rumput laut.

Penyakit terbanyak kedua adalah ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas) yang disebabkan oleh asap rokok, alergi debu dan lain-lainnya.

"Penyakit yang dominan pada warga yang berobat adalah dermatitis. Karena sebagian besar warga setempat adalah petani rumput laut," beber Mardiono.  (*)

Pewarta: M.Rusman

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012