Nunukan (ANTARA News Kaltim) - Badan Pemberdayaan Perempuan dan Penyuluhan Keluarga Berencana (P3KB) Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur, mengantisipasi maraknya kasus perdagangan manusia (human trafficking) ke negara tetangga Malaysia.
Antisipasi yang dilakukan itu berupa menggelar sosialisasi kepada masyarakat hingga ke pelosok perkampungan terkait dengan dampak dan tata cara menghindari terjadi kasus kejahatan dengan mengorbankan anak usia muda.
Bukan hanya itu, Badan P3KB tetap melakukan berbagai upaya di perkotaan yang biasanya sasaran atau target, kata Kepala Badan P3KB Kabupaten Nunukan, Dra Hj Mardiah, di Nunukan, Jumat.
Selama ini, katanya, pihaknya melakukan pemantauan di pelabuhan-pelabuhan penyeberangan menuju Malaysia seperti Pelabuhan Tunon Taka, Pelabuhan Inhutani, Pelabuhan Sei Bolong serta Pelabuhan Sedadap. Pemantauan ini kerjsaama dengan sebuah lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang eksis pada sektor 'traficking' ini.
Namun, selama ini Badan P3KB masih mengalami banyak kendala akibat pintu keluar menuju Malaysia masih banyak jalur-jalur tikus. Sehingga pemantauannya agak sulit dan membutuhkan waktu yang khusus, ujar Mardiah.
Dia mengakui apabila ada kasus ;traficking; di Kabupaten Nunukan yang ditemukan langsung bekerjasama dengan pihak kepolisian Polres Nunukan. Tetapi apabila, temuan itu yang bersangkutan berkeinginan pulang ke kampung halamannya, Badan P3KB siap memfasilitasinya dengan memberikan biaya.
Kasus 'traficking' yang ditangani Badan P3KB, semuanya berasal dari luar Kabupaten Nunukan. Dan mereka mengakui dijanjikan akan dipekerjakan sebagai ibu rumah tangga. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012
Antisipasi yang dilakukan itu berupa menggelar sosialisasi kepada masyarakat hingga ke pelosok perkampungan terkait dengan dampak dan tata cara menghindari terjadi kasus kejahatan dengan mengorbankan anak usia muda.
Bukan hanya itu, Badan P3KB tetap melakukan berbagai upaya di perkotaan yang biasanya sasaran atau target, kata Kepala Badan P3KB Kabupaten Nunukan, Dra Hj Mardiah, di Nunukan, Jumat.
Selama ini, katanya, pihaknya melakukan pemantauan di pelabuhan-pelabuhan penyeberangan menuju Malaysia seperti Pelabuhan Tunon Taka, Pelabuhan Inhutani, Pelabuhan Sei Bolong serta Pelabuhan Sedadap. Pemantauan ini kerjsaama dengan sebuah lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang eksis pada sektor 'traficking' ini.
Namun, selama ini Badan P3KB masih mengalami banyak kendala akibat pintu keluar menuju Malaysia masih banyak jalur-jalur tikus. Sehingga pemantauannya agak sulit dan membutuhkan waktu yang khusus, ujar Mardiah.
Dia mengakui apabila ada kasus ;traficking; di Kabupaten Nunukan yang ditemukan langsung bekerjasama dengan pihak kepolisian Polres Nunukan. Tetapi apabila, temuan itu yang bersangkutan berkeinginan pulang ke kampung halamannya, Badan P3KB siap memfasilitasinya dengan memberikan biaya.
Kasus 'traficking' yang ditangani Badan P3KB, semuanya berasal dari luar Kabupaten Nunukan. Dan mereka mengakui dijanjikan akan dipekerjakan sebagai ibu rumah tangga. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012