Pemprov Kaltim akan membeli alat penyedot sampah berupa Interceptor untuk mengatasi masalah sampah di sungai yang ditengarai menjadi salah satu penyebab banjir di sejumlah wilayah di provinsi tersebut.

Interceptor merupakan alat terapung baru yang berfungsi untuk menangkap sampah di sungai yang telah diproduksi di Negara Belanda.

Wakil Gubernur Kaltim, Hadi Mulyadi kepada awak media di Samarinda, Sabtu, mengatakan alat tersebut sudah diuji coba di Jakarta, dan terbukti bisa menyedot sampah- sampah di sungai.

Oleh sebab itu lanjut Hadi, pihaknya berencana untuk mengadakan alat tersebut dalam rangka antisipasi musibah banjir yang terjadi di wilayah Kaltim.

" Nantinya akan ditindaklanjuti untuk diadakan di Kaltim," tegas Hadi.

Penggunaan Interceptor menurut Wagub, hasilnya sangat maksimal dalam membersihkan sampah-sampah di sungai maupun di laut.

“Hasil uji coba di Jakarta kelihatan efektif dalam membersihkan sampah. Mengapa tidak kita manfaatkan kalau harganya murah. Tahun ini kita tindaklanjuti untuk membelinya, minimal dua unit,“ kata Hadi Mulyadi.

Cara kerja Interceptor adalah memandu sampah plastik ke haluannya. Kemudian sampah dibawa conveyor belt ke perut kapal untuk ditampung.

Interceptor mengirimkan pesan teks ke operator lokal untuk datang dan mengosongkan kapal ketika sampah sudah penuh.

 

Pewarta: Arumanto

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2020