Kampung Tanjung Soke maupun Kampung Gerunggung, Kecamatan Bongan, Kabupaten Kutai Barat disebut bakal mendapat perhatian lebih dari Pemkab Kutai Barat. Padahal beberapa waktu lalu sempat santer diberitakan terindikasi sebagai desa fiktif karena jumlah penduduknya sedikit atau tidak bertambah dari tahun ke tahun.
 

Dikatakan Plt Kepala Bidang Pemerintahan Kampung Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung (DPMK) Kutai Barat, Sunardi bahwa Pemkab Kutai Barat dalam waktu dekat akan mengumpulkan instansi terkait dan pemangku kepentingan  untuk bersama-sama membuat kegiatan peningkatan kemasyarakatan.

“Rencana minggu depan kita rapatkan untuk pembangunan kampung. Kita akan undang muspika dan OPD terkait supaya ada kegiatan peningkatan kemasyarakatan,” ujarnya ketika ditemui disela menghadiri Rakor Pengelolaan Keuangan Kabupaten se Kaltim, di Kantor DPMPD Kaltim, Kamis (5/12).

Ia mengatakan Intinya bagaimana bersama perangkat kampung dan masyarakat bisa membawa kembali warganya yang ke luar untuk dibina mengembangkan kampung mereka sendiri. Baik mengembangkan usaha ekonomi masyarakat, maupun mengembangkan seni budaya yang ada  guna mendukung daerahnya menjadi daerah tujuan wisata.

Kondisinya saat ini, keterbatasan infrastruktur dasar masyarakat dan sulitnya akses transportasi menjadikan kedua kampung tersebut terisolir. Akibatnya banyak warga yang migrasi ke kampung yang lebih ramai karena ingin mendekati pelayanan pendidikan, kesehatan, maupun ingin mendapat akses telekomunikasi.

Sunardi menjelaskan program yang akan disasar secara prinsip bertujuan membangun kesaradaran masyarakat agar ikut bersama-sama pemerintah membangun daerahnya. Pemerintah mencoba memenuhi ketersedian infrastruktur secara bertahap dan membangun kesadaran masyarakatnya.

“Jadi walaupun jalan sudah bagus kalau masyarakatnya tidak mau tinggal di kampungnya percuma. Makanya program yang kita kembangkan bagaimana menggenjot pemerintah kampung agar berinovasi membangun daerahnya. Dengan begitu masyarakat bisa betah tinggal di kampung halamannya sendiri,” jelasnya .

Laujut Sunardi Pemkab Kutai Barat berkomitmen akan tetap mempertahan besaran Alokasi Dana Kampung agar tetap ada kegiatan  dari Pemerintahan Kampung Tanjung Soke.

Terkait laporan desa fiktif ia menjelaskan, sebatas laporan dari Polres setempat seiring maraknya pemberitaan tentang desa fiktif secara nasional. Alasannya karena jumlah penduduk yang terlalu sedikit dan tidak bertambah dari tahun ke tahun.

Meskipun itu bukan laporan resmi, kata dia, tapi DPMK tetap menindaklanjuti dengan memastikannya ke lokasi. Berdasarkan pengamatan lapangan Kampung Tanjung Soke maupun Kampung Gerunggung memang ada.

Bahkan Kampung Tanjung Soke disebut sudah ada lebih dulu ketimbang keberadaan Kabupaten Kutai Barat. Sedangkan jumlah KK yang sedikit lebih dipengaruhi daerahnya masih terbilang terisolir.

“Makanya bersyukur ada kunjungan jurnalistik yang digagas Biro Humas Setprov Kaltim dalam rangka sosialisasi Program Kampung Iklim (Proklim) +. Ini sekaligus memvisualisasikan kondisi di lapangan, bahwa benar Kampung Tanjung Soke dan Kampung Gerunggung ada,” katanya.

Pewarta: Arif Maulana

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019