Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kutai Timur menggelar pelatihan alat komunikasi petugas pencegahan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) Kecamatan dan Kabupaten sebagai upaya mempermudah dan mempercepat komunikasi terkait bencana, Rabu.


Pelatihan tersebut diikuti 64 peserta merupakan perwakilan dari 18 Kecamatan dan 28 peserta dari BPBD Kutai Timur (Kutim). Kegiatan ini dilaksanakan  selama dua hari, 27-28 November 2019 di Hotel MS, Kutai Timur.

Dalam Pelatihan tersebut hadir, narasumber mewakili Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Kaltim, dari Pusdalop Provinsip Kaltim, Orari Kabupaten Kutim, dan dari BPBD Kutim sendiri.

"Kita merasa bangga karena kegiatan-kegiatan BPBD dapat dilaksanakan dengan baik, termasuk pelaksanaan gelar pasukan kesiapsiagaan bencana Karhutla yang telah dilaksanakan kemarin. BPDB juga memiliki peralatan pelatan yang cukup, tinggal bagaimana penggunaannya. Jangan sampai peralatannya ada tetapi tidak bisa digunakan,” kata Sekretaris Daerah Kabupaten Kutim Irawansyah.

Irawansyah mengatakan, tower sudah dibangun untuk komunikasi, tetapi belum bisa difungsikan secara maksimal. Untuk itu, harus dilatih terlebih dahulu. Pelatihan ini merupakan salah satu program yang dilakukan oleh BPBD sebagai upaya pencegahan bencana.

“Jadi, bukan hanya kebakaran hutan, tetapi juga kebakaran lingkungan, perumahan termasuk musibah. Jadi bukan hanya kebakaran saja, apabila terjadi musibah di daerahnya bisa diinformasikan secepatnya, supaya bisa mengambil langkah cepat penanganannya,” ujarnya.

Kegiatan pelatihan ini, kata Irawansyah, dalam rangka mempermudah dan mempercepat komunikasi, sehingga komunikasi bisa lebih cepat dan informasi cepat didapat, maka tindakan dilakukan juga akan lebih cepat.

“Alhamdulillah di Kutim, selama tahun ini, hampir semua permasalahan dapat diatasi secepatnya. Ini patut diapresiasi serta komunikasi dengan Dandim, Kapolres, Kecamatan lainnya dapat berjalan dengan baik,” ujarnya.

Terpenting saat ini, kata Irawansyah, bagaimana membuat atau melatih tenaga-tenaga terampil, yang siap pakai di Kecamatan, sehingga para petugas di Kecamatan dapat menggunakakan peralatannya, termasuk peralatan yang canggih, karena di Kecamatan-Kecamatan nanti, pasti akan ada peralatan yang cukup canggih. Tahun 2020 mudah-muhan semua Kecamatan dapat water canon.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kutim Syafruddin mengatakan, peserta pelatihan itu merupakan perwakilan dari 18 Kecamatan yang ada di Kutim. Satu Kecamatan mengirim dua orang.

“Mereka diambil dari staf Kecamatan. Alat komunikasi di 18 Kecamatan sudah selesai terpasang semua, namun belum bisa mengoperasikan. Jadi wajar, karena belum dilatih,” kata Syafruddin.

Dia menambahkan, tahun ini baru melakukan pemasangan alat komunikasi, di 18 Kecamatan. Disamping itu juga sudah ada peralatan tiga unit  water suplai, tiga unit divais, tujuh motor patroli  dan dua mobil patrol.

Selain itu di Kecamatan juga sudah dibentuk masyarakat peduli api atau kelompok tani peduli api. Mereka akan dilatih, bagaimana cara memadamkan api. Selain itu, juga sudah ada di beberapa desa yang dibentuk desa tangguh bencana (Destana).

“Sementara ini ada 7 Destana di Kutim, belum merata di 18 Kecamatan,” katanya.

Pewarta: Watdi Kutim/Arumanto

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019