Tenggarong (ANTARA News Kaltim) - Sedikitnya 300 orang yang mengaku dari beberapa kelompok tani Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur memblokir jalan tambang perusahaan batu bara PT. Kaltim Mega Prima Persada (MPP), Selasa.

Unjuk rasa yang diwarnai penutupan jalan itu sudah berlangsung sejak Senin sore (23/4).  Jalan yang ditutup tepatnya di kawasan tambang Pit 15 di areal penambangan batu bara perusahaan tersebut.

Warga melakukan aksinya untuk terkait desakan agar perusahaan segera membayar ganti rugi lahan yang diklaim milik mereka dan dimanfaatkan oleh perusahaan itu sekitar 1.000 hektare.

Masyarakat melakukan aksi tersebut karena mengaku lahannya diambil PT MPP untuk lokasi tambang. Kedatangan mereka ke lokasi pemblokiran dilakukan tidak secara serentak, namun secara berangsur-angsur yang kemudian menjadi sekitar 300 orang.

Selain memblokir salah satu ruas jalan hauling di kilometer 5 dengan truk tangki, warga juga membangun tenda di sekitar Pit 15.

Awang Abu, salah seorang warga yang mengaku punya tanah seluas 1 hektare di lokasi tambang tersebut, mengaku akan menuntut haknya sampai dibayar perusahaan. Untuk ganti rugi seluruh lahan, mereka meminta Rp120 miliar.

"Awalnya kami hanya meminta Rp60 miliar untuk semua lahan kami, tetapi karena manajemen PT MPP cuma memberikan janji dan tidak membayar, maka kami naikkan harganya menjadi dua kali lipat," ujar Awang Abu.

Warga berpendapat bahwa pengambilan lahan kelompok tani tersebut sudah cukup lama, namun pihak manajemn PT MPP terkesan mempermainkan warga dengan hanya mengumbar janji tanpa realisasi.

"Padahal kami pernah dijanjikan pembayaran ganti rugi di depan polisi, tetapi mereka tetap ingkar," kata Awang Abu ditemuai di lokasi kejadian.

Mereka berencanan akan menutup jalan hauling tersebut hingga tuntutan terpenuhi. Untuk itu mereka juga membawa berbagai alat masak dan perlengkapan agar dapat bertahan hidup di lokasi pemblokiran.

Dilaporkan bahwa sampai memasuki hari kedua, terlihat anggota Polri dan TNI masih berjaga-jaga di lokasi.

Di lokasi tambang, warga terlihat masih berkemah dan memblokir jalan tambang meskipun kemarin sejumlah anggota Brimob Polda Kaltim mencoba membongkar tenda-tenda itu.  (*)

Pewarta: Hadi Purnomo

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012