Konsulat Jepang di Surabaya, Tani Masaki melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Kaltim, dia bersama staf diterima Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi dengan didampingi pejabat terkait lingkup Kaltim, di Ruang Rapat Wakil Gubernur Kaltim, Senin (18/11).
Dikatakan Tani Masaki, kunjungannya ke Kaltim untuk melihat secara langsung potensi yang dapat dikerjasamakan, ini mendorong dan membangkitkan perekonomian seiring ditetapkan Provinsi Kaltim sebagai lokasi pemindahan Ibu Kota Negara (IKN).
“Sekarang masih mempertimbangkan kerja sama apa yang bisa dilakukan, pemerintah Jepang tertarik ikut terlibat dalam pembangunan Kaltim karena sudah diumumkan terkait pemindahan IKN,” kata Tani Masaki saat dikonfirmasi seusai pertemuan.
Dia mengaku secara konkret belum bisa menetapkan kerja sama pada sektor apa. Secara prinsip Pemerintah Jepang akan siap melirik kerjasama semua bidang, mulai dari infrastruktur, hingga pendidikan.
Itu sebabnya kunjungan ke Kaltim cukup lengkap yakni mengunjungi Universitas Mulawarman Samarinda mewakili unsur pendidikan, Pemprov Kaltim mewakili unsur wakil pemerintah pusat di daerah, serta Kabupaten Penajam Paser Utara sebagai lokasi pemindahan IKN.
Sementara Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi mengungkapkan pemprov terbuka terhadap semua investor yang ingin berinvestasi di Kaltim. Termasuk Pemerintah Jepang jika ingin bekerja sama mendukung pembangunan IKN.
“Kita sudah lama bekerja sama dengan Jepang, diantaranya terkait pengelolaan Blok Mahakam, pendidikan, dan pengelolaan lingkungan. Diharapkan kerja sama terus dilanjutkan selama saling menguntungkan,” katanya sambil menimpali bahwa orang Jepang terkenal disiplin dan belum ada catatan negatif dalam pelaksanaan kerja sama.
Pada kesempatan itu, Wagub Hadi juga menawarkan kemungkinan kerja sama pengelolaan Pembangkit Listrrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Kaltim. Sebab Kaltim ada potensi pengembangannya dan sudah pernah dilakukan pembentukan tim untuk pengembangannya.
Pemerintah Jepang, kata dia berpengalaman dalam pengembangan pembangkit nuklir. “Siapa tau pemerintah melalui Dewan Ekonomi Nasional merubah sikap terkait nuklir. Yang intinya menetapkan nuklir hanya dijadikan alternatif terakhir, menjadi dapat dikembangkan untuk mendukung pembangunan IKN,” harapya.
Tawaran itupun disambut positif Tani Masaki yang mengaku menyambut baik tawaran pengembangan pembangkit nuklir di Kaltim.
Nampak hadir dalam pertemuan tersebut Kepala Dinas Pariwisata Kaltim, Sri Wahyuni, Kepala Biro Humas Setprov Kaltim, M Syafranuddin, Kepala Biro Ekonomi Setprov Kaltim, Nazrin, Kepala Biro Pemerintahan Perbatasan dan Otonomi Daerah Setprov Kaltin, Deni Sutrisno, dan Kepala Bidang Perencanaan dan Pengembangan Iklim Penanaman Modal DPMPTSP Kaltim, Riawati.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019