Pasar Induk Penajam Kabupaten Penajam Paser Utara yang telah ditetapkan sebagai calon ibu kota negara Indonesia yang baru di Provinsi Kalimantan Timur  akan direvitalisasi pada 2020.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Penajam Paser Utara Kuncoro saat ditemui, Kamis mengatakan, instansinya akan mengupayakan melakukan revitalisasi Pasar Induk Penajam.

"Alasan dilakukannya revitalisasi Pasar Induk Penajam di Kelurahan Nenang , Kecamatan Penajam itu berdasarkan keluhan dari para pedagang," jelasnya.

Menurut Kuncoro, para pedagang mengaku dalam beberapa bulan terakhir tingkat pengunjung atau pembeli di Pasar Induk Penajam semakin berkurang.

Usulan revitalisasi Pasar Induk Penajam tersebut meliputi perbaikan dan peningkatan kualitas kondisi fisik bangunan, serta menciptakan lingkungan yang menarik.

Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah atau Disperindagkop UKM Kabupaten Penajam Paser Utara akan mengajukan bantuan anggaran revitalisasi Pasar Induk Penajam kepada pemerintah pusat.

"Kami akan usulkan proposal bantuan anggaran revitalisasi Pasar Induk Penajam kepada Kementerian Perdagangan," ujar Kuncoro.

Anggaran yang dibutuhkan untuk melakukan revitalisasi Pasar Induk Penajam tersebut lanjut ia, lebih kurang Rp5 miliar.

Pasar Induk Penajam yang dibangun di atas lahan seluas 5 hektare itu memiliki sebanyak 520 kios dan los untuk pasar kering, pasar basah dan kantin.

Selain Anggaran revitalisasi Pasar Induk Penajam, Disperindagkop UKM Kabupaten Penajam Paser Utara juga akan mengajukan kembali anggaran pembangunan IKM Center lebih kurang Rp20 Miliar.

"Pada tahun sebelumnya sudah diajukan anggaran pembangunan IKM Center di Desa Api-Api Kecamatan Waru kepada Kementerian Koperasi dan UKM, tapi belum terealisasi," kata Kuncoro.

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019