Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi tak mau ketinggalan berburu buku berharga diskon di bazar buku Big Bad Wolf di Dome Balikpapan.
“Itu event wajib bagi penikmat baca,” kata Wali Kota Rizal, Rabu saat berkunjung ke Dome dengan membawa cucu-cucunya.
“Alhamdulillah, kota Balikpapan jadi satu kota penyelenggaraan bazar tahun ini,” kata Wali Kota lagi.
Ia juga memuji antusiasme warga Kota Minyak di event itu, untuk datang dan membeli buku.
Sampai dengan hari Minggu 3/11 atau hari keempat bazar, sudah lebih 50.000 pengunjung datang ke Dome.
Panitia berharap setidaknya pada 10 November mendatang atau di hari terakhir target 100 ribu pengunjung bisa tercapai.
“Kami targetnya memang jumlah pengunjung, bukan penjualan buku,” kata Direktur Big Bad Wolf Uli Silalahi, Kamis.
Sebab itu, dengan sisa waktu 3 hari terhitung Rabu (6/11), bazar buku Big Bad Wolf di Dome Balikpapan memberikan tambahan potongan harga hingga 20 persen bagi pelajar dan mahasiswa.
“Cukup tunjukkan kartu pelajar atau kartu mahasiswanya di kasir, langsung nanti harga buku pembeliannya didiskon 20 persen,” kata Uli Silalahi.
Yang didiskon adalah buku-buku dalam kategori fiksi dan untuk buku-buku yang lain, kata Uli, sedari awal sudah dipasang harga diskon, yaitu antara 60-80 persen.
Uli menjelaskan, Big Bad Wolf Balikpapan 2019 memberikan penawaran spesial bagi pelajar dan mahasiswa karena melihat peningkatan minat baca yang cukup besar. Dengan kemudahan memiliki buku, diharapkan minat baca itu terus terpelihara.
Kemudian dengan rajin membaca, terutama membaca buku, bisa diharapkan anak anak akan menjadi kritis sehingga tidak mudah lagi termakan hoax atau kabar yang tidak jelas kebenarannya.
Bazar buku Big Bad Wolf di Balikpapan dimulai Jumat 1 November lalu dan berlangsung hingga 10 November mendatang.
Pada tanggal 31 Oktober 2019, Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi membuka resmi bazar, namun hanya pengunjung dengan pass khusus yang bisa masuk. Baru pada 1 November pengunjung bebas masuk tanpa perlu kartu pass lagi.
Selama pameran ini juga ‘buku ajaib’ Ayo Sholat menjadi buku yang paling laris. Buku yang terdiri dari 2 judul untuk anak laki-laki dan perempuan itu stoknya harus selalu ditambah setiap hari.
“Pada Sabtu malam lalu, setelah tutup pukul 24.00, kami baru selesai melayani antrean pembayaran pukul 01.30,” cerita Uli.
Apalagi pengunjung bukan hanya dari Balikpapan, tapi juga dari kota-kota Samarinda, Tenggarong, Bontang, bahkan Sangatta yang jauhnya hampir 300 km dari Balikpapan.
Bazar berlangsung antara pukul 08.00 pagi hingga tengah malam. Panitia menyediakan hingga 1 juta eksemplar buku dari ribuan judul buku.
Balikpapan menjadi kota yang keenam tempat bazar Big Bad Wolf di Indonesia, setelah Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan Medan, dan bagian dari 30 kota di 15 negara.
“Saat bazar di Jakarta, pengunjung mencapai 1,2 juta orang dalam 10 hari penyelenggaraan,” kata Uli. Menurut Uli, dengan penduduk hanya 750.000 orang di Balikpapan, pihaknya berharap setidaknya di Kota Minyak target 100.000 pengunjung tercapai di akhir bazar nanti.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019