Sebanyak 5.000 sambungan gas rumah tangga telah terpasang di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Sebagian di antaranya di Kecamatan Muara Badak, satu dari 5 kecamatan di pesisir Selat Makassar dari kabupaten terkaya di Indonesia itu.


"Ini dukungan nyata kami pada program penggantian bahan bakar minyak ke gas," kata Vice President Field Operations PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) Benny Sidik, Senin.

PHM diwajibkan pemerintah menyisihkan 0,2 juta kaki standar kubik gas yang didapatnya dari Wilayah Kerja (WK) Mahakam untuk program jargas tersebut. PHM memenuhinya dengan menyalurkan gas dari fasilitas

Tunu Receiving Facility ( TRF/fasilitas penerimaan dan pengolahan gas Tunu) yang berada di Muara Badak. Gas dari TRF berasal dari lapangan Tambora, Tunu, dan Sisi Nubi (TTH), lapangan-lapangan gas yang ada di sekitar Muara Badak.

Dari TRF, gas dialirkan melalui fasilitas milik PT Gas Negara (PGN) hingga ke rumah-rumah.

"Konsumsi gas lewat jaringan gas rumah tangga ini dipastikan akan lebih hemat daripada dengan tabung seperti yang ada sekarang," kata Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Kementrian ESDM Alimudin Baso pada kesempatan terpisah.

Dari pengalaman warga di Balikpapan, 150 km selatan Muara Badak, misalnya, pakai gas dari jargas yang langsung dipasang ke kompor ini hanya makan biaya Rp25.000 sebulan.

"Sebelumnya saya pakai gas elpiji tabung kemasan 3 kg sebanyak 2 tabung per bulan, sementara harga gas per tabung bisa hingga Rp23.000. Belum lagi kalau langka," kata Fatimah, warga Karang Rejo, Balikpapan.

"Harapan kami memang demikian, semakin banyak warga yang merasakan manfaat langsung dari kegiatan PHM menambang migas di sini," kata Benny Sidik.

Sampai dengan beberapa waktu lalu, PHM memproduksikan 60.000 juta kaki standar kubik minyak dan gas per hari dari WK Mahakam. Sebagian besar energi itu diekspor setelah diolah di kilang LNG yang dikelola PT Badak NGL, sebagian lainnya diolah PT Pupuk Kaltim menjadi pupuk. 

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019