Ketua DPRD Kaltim Makmur HAPK menegaskan bahwa kantor DPRD Kaltim di Jalan Teuku Umar, Samarinda merupakan rumah aspirasi seluruh lapisan masyarakat, namun demikian penyampaian aspirasi harus sesuai dengan prosedur yang benar.
 

Menurut Makmur kepada awak media di Samarinda, Minggu, pihaknya menyambut baik aksi yang dilakukan elemen Mahasiswa Kaltim dalam dua pekan terakhir, namun disayangkan aksi yang digelar tidak kondusif dan menyebabkan sejumlah mahasiswa mengalami luka akibat bentrok dengan aparat.

Ia menyatakan empatinya kepada seluruh mahasiswa yang harus menjalani penanganan medis ketika melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor DPRD Kaltim, beberapa waktu lalu.

"Saya prihatin apa yang menimpa adik-adik mahasiswa semoga mereka yang sakit segera diberikan kesembuhan,” ujar Makmur usai melalukan audiensi dengan mahasiswa dan civitas akademika Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Samarinda.

Pihaknya menilai kejadian yang menimbulkan korban luka dan sesak nafas baik pihak keamanan maupun mahasiswa dimaksud sebenarnya tidak perlu terjadi apabila masing-masing pihak mau saling berdialog.

Kendati demikian, dia mengaku mengapresiasi mahasiswa sebagai kontrol atas kinerja dan kebijakan pemerintah maupun pihak keamanan yang sudah menjalankan tugasnya.

"Demikian juga pihak keamanan, Pak Kapolda juga sudah dengan jelas menginstruksikan kepada jajarannya diberbagai kesempatan agar dalam bertindak selalu mengedepankan pendekatan persuasif dan wajib menjalankan standar operasional prosedur," katanya.

Politikus Golkar itu mengajak seluruh insan akademika untuk pro aktif dan berkontribusi terhadap sejumlah program pembangunan di daerah termasuk dalam penyusunan naskah akademik dalam penyusunan draf rancangan peraturan daerah.

Presiden BEM IAIN Samarinda Zaenal Mustofa meminta agar pertemuan atau audiensi agar tidak hanya dilakukan perlembaga atau universitas saja akan tetapi semua mahasiswa dari semua perguruan tinggi di Kaltim.

Logo-DPRD Kaltim (Dok Antaranews Kaltim)

Sedikitya ada sepuluh orang mahasiswa dari IAIN yang harus dilarikan kerumah sakit akibat insiden aksi unjuk rasa yang tergabung dalam Aliansi Kaltim Bersatu di depan Kantor DPRD Kaltim, beberapa waktu lalu.

"Saya menyayangkan sikap pihak keamanan baik kepolisian maupun Satpol PP terhadap para demonstran sehingga menyebabkan terjadinya jatuh korban luka-luka. Mereka membawa tongkat, tameng dan lainnya, padahal kami mahasiswa tidak membawa apa-apa," katanya.

Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah IAIN Samarinda Bunyamin, Lc, M.Ag mengingatkan pentingnya masing-masing pihak agar saling berintrospeksi baik pemimpin bagaimana mencontoh ketauladanan para sahabat Nabi Muhammad Saw.

Ia mencontohkan, seperti sidiq, tablik, amanah, dan fatonah yang ada dalam sifat para sahabat utama nabi yang sebenarnya menjadi tauladan untuk dapat diikuti, khususnya tentang bagaimana menyikapi segala persoalan ketika menjadi pemimpin.

"Demikian pula dengan adek-adek mahasiswa agar dalam menyampaikan aspirasi tetap mengedepankan etika dan cara-cara yang dibenarkan oleh peraturan perundangan-undangan," tuturnya.

Apabila hal tersebut dapat dilakukan maka akan tercipta kondusifitas dan kenyamanan serta ketentraman di daerah saja tetapi akan tetapi secara nasional.

 

Pewarta: Arumanto

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019