Sangatta (ANTARA News Kaltim) - Kepala Desa Tepian Makmur, Kecamatan Rantau Pulung, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, Khaerul Anam, mewajibkan warganya menanam kelapa sawit di atas lahan mereka mulai 2012.

"Setiap kepala keluarga saya wajibkan menggarap lahannya seluas dua hektare untuk ditanami kelapa sawit," kata Khaerul Anam, di Sangatta, Minggu.

Menurut Khaerul Anam, setiap kepala keluarga di desa tersebut rata-rata memiliki dua haktare lahan terlantar yang sudah bersertifikat. Padahal kalau digarap lahan tersebut akan memberikan nilai ekonomi yang menguntungkan.

Lahan tersebut semuanya sudah bersertifikat, karena Desa Tepian Makmur merupakan bagian dari wilayah Transmigrasi Rantau Pulung tahun 1989, katanya.

Selain itu, gerakan mewajibkan setiap keluarga menanam kelapa sawit juga bertujuan mendukung program pemerintah Provinsi Kalimantan Timur untuk menanam kelapa sawit di atas lahan 1 juta hektar.

Untuk mendukung program tersebut, ia mengatakan tahun ini telah diprogramkan pengadaan bibit kelapa sawit dengan menggunakan anggaran Alokasi Dana Desa (ADD).

"Saya program dan ajukan lima puluh persen dari total anggaran Alokasi Dana Desa (ADD) Tepian Makmur sebesar Rp700 juta lebih akan digunakan untuk biaya pengadaan bibit kelapa sawit atau sekitar 300 juta lebih dan tahun 2013 program pengadaan obat-obatan." katanya.

Seluruh bibit itu akan diberikan secara gratis kepada masyarakat agar bersemangat menanam kelapa sawit dan mewujudkan Tepian Makmur sebagai satu-satunya desa yang bebas dari program plasma perusahaan yang kerap menimbulkan persoalan, katanya.

"Desa Tepian Makmur bertekad akan menjadi desa bebas plasama perusahaan, namun memiliki kebun sendiri yang siap dijual kepada perusahaan sekitar," katanya.

Dikatakan, selama ini keberadaan perusahaan perkebunan tidak semuanya membawa perubahan, justru kerap menimbulkan masalah diantara masyarakat dan antara masyarakat dengan perusahaan,

Banyak perusahaan saat pertama masuk baik-baik saja, tetapi saat beroperasi timbul masalah yang justru merugikan masyaakat, terkait lahan, katanya. (*)


Pewarta: Adi Sagaria

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012