Festival Hudoq Cross Border di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Kalimantan Timur, siap digelar selama empat hari (23-26 Oktober 2019), sehingga pihak terkait sejak beberapa hari lalu masih terus melakukan persiapan mulai dari penyiapan gerai, dan cetak undangan.
 

"Tanggal 23 Oktober, tamu dan peserta dari kecamatan maupun kampung-kampung datang untuk mematangkan segala sesuatunya, sementara pembukaannya akan dilakukan Pak Bupati pada 24 Oktober," ujar Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Mahulu, Kristina Tening di Ujoh Bilang, Selasa.

Sebelum pembukaan, pagi harinya akan diawali dengan prosesi pawai atau parade hudoq, termasuk para penari hudoq juga akan mengarungi Sungai Mahakam menggunakan beberapa perahu dari Long Bagun hingga Ujoh Bilang, dilanjutkan menuju lapangan Ujoh Bilang untuk mengikuti acara pembukaan.

Ia menuturkan, sejumlah tamu yang sudah ada dalam daftar undangan antara lain dari Kementerian Pariwisata,, Dinas Pariwisata dari kabupaten/kota se- Kaltim, termasuk Dinas Pariwisata di Pulau Kalimantan yang masuk dalam program Cross Border, yakni Kaltim, Kaltara, dan Kalbar.

Bahkan, lanjut Tening, dari hasil komunikasi dengan Kedubes Malaysia, kemungkinan akan ada dari Kedubes Malaysia yang akan hadir untuk menyaksikan festival ini, mengingat di Malaysia juga banyak dari Suku Dayak yang satu rumpun.

"Ketika komunikasi via telepon, dari Kedubes Malaysia juga akan memberikan bantuan asalkan dari kami mengajukan proposal yang jelas. Proposal yang kami inginkan adalah dalam bentuk kegiatan. Pengiriman proposal lewat email sudah bisa, jadi lebih cepat," tuturnya.

Dilanjutkannya, selama ini ia tergabung dalam grup WhatsApp Kayan Borneo yang anggotanya bukan hanya dari Dayak Kayan di Indonesia, tetapi juga warga Kayan yang sudah menetap di sejumlah negara, termasuk Malaysia, sehingga ada beberapa warga Malaysia yang berkomunikasi dengannya dan menyatakan ingin datang melihat Festival Hudoq di Mahulu.

"Mereka yang mau datang ke Mahulu ini minta peta dan rute perjalanan untuk sampai ke Mahulu. Akhirnya ada yang memutuskan penerbangan dari Kuching, Serawak, Malaysia - Pontianak. Dari Pontianak, dilanjutkan penerbang ke Balikpapan, kemudian lanjut Balikpapan-Kubar. Dari Kubar kemudian naik speedboat ke Mahulu," katanya.

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019