Kabut asap yang menyelimuti hampir di seluruh wilayah Kutai Barat beberapa hari terakhir berdampak pada penerbangan di Bandara Melalan Kutai Barat sejak 12 september terhenti karena jarak pandang di runway tidak cukup untuk penerbangan.
Visibility atau jarak pandang minimum yang aman untuk penerbangan yakni 5.000 meter sedangkan di Bandara ini tercatat hanya 2.000 meter, bahkan selama lima hari ini tercatat hingga mencapai 500 meter.
"Lima hari terakhir kita tidak dapat melakukan penerbangan karena visibility, hingga hari ini hanya 2000 meter kami sudah berkoordinasi dengan airnav dan maskapai, karna selama ini kami tidak dapat memprediksi apakah asap akan lebih baik atau bertambah buruk," ungkap Kasubsi Teknik Operasi Keamanan Dan Pelayanan Darurat Bandara Melalan Kutai Barat Aulia M. Negara.
Kabut asap juga mengakibatkan seluruh penerbangan dari dan ke Bandara Melalan dibatalkan sehingga para penumpang harus menggunakan transportasi alternatif lainnya.
Salah seorang penumpang Hadi Prayitno mengungkapkan, dirinya sudah sampai di Bandara sejak pagi hingga jam 14.00 Wita namun penerbangan tidak dapat dilakukan.
Dirinya mengaku kecewa karena merasa tidak diberikan informasi mengenai kepastian apakah bisa dilaksanakn penerbangan atau tidak.
"Sejak jam delapan pagi saya sudah sampai di Bandara dan berharap di jam penerbangan kedua saya bisa berangkat, alasannya karena cuaca kabut asap sehingga tidak bisa terbang. hingga jam 14.00 Wita tidak dapat melakukan penerbangan, mestinya maskapai memberikan informasi pasti kepada penumpang namun ini tidak ada," tegasnya.
Untuk diketahui sudah dua minggu kabut asap menyelimuti wilayah Kutai Barat dan mengganggu seluruh aktifitas penerbangan di Bandara Melalan. namun jika visibility mencapai ambang batas yang diperbolehkan maka penerbangan dari dan ke Bandara Melalan dapat dibuka kembali.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019
Visibility atau jarak pandang minimum yang aman untuk penerbangan yakni 5.000 meter sedangkan di Bandara ini tercatat hanya 2.000 meter, bahkan selama lima hari ini tercatat hingga mencapai 500 meter.
"Lima hari terakhir kita tidak dapat melakukan penerbangan karena visibility, hingga hari ini hanya 2000 meter kami sudah berkoordinasi dengan airnav dan maskapai, karna selama ini kami tidak dapat memprediksi apakah asap akan lebih baik atau bertambah buruk," ungkap Kasubsi Teknik Operasi Keamanan Dan Pelayanan Darurat Bandara Melalan Kutai Barat Aulia M. Negara.
Kabut asap juga mengakibatkan seluruh penerbangan dari dan ke Bandara Melalan dibatalkan sehingga para penumpang harus menggunakan transportasi alternatif lainnya.
Salah seorang penumpang Hadi Prayitno mengungkapkan, dirinya sudah sampai di Bandara sejak pagi hingga jam 14.00 Wita namun penerbangan tidak dapat dilakukan.
Dirinya mengaku kecewa karena merasa tidak diberikan informasi mengenai kepastian apakah bisa dilaksanakn penerbangan atau tidak.
"Sejak jam delapan pagi saya sudah sampai di Bandara dan berharap di jam penerbangan kedua saya bisa berangkat, alasannya karena cuaca kabut asap sehingga tidak bisa terbang. hingga jam 14.00 Wita tidak dapat melakukan penerbangan, mestinya maskapai memberikan informasi pasti kepada penumpang namun ini tidak ada," tegasnya.
Untuk diketahui sudah dua minggu kabut asap menyelimuti wilayah Kutai Barat dan mengganggu seluruh aktifitas penerbangan di Bandara Melalan. namun jika visibility mencapai ambang batas yang diperbolehkan maka penerbangan dari dan ke Bandara Melalan dapat dibuka kembali.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019