Lebih dari 100 hektare hutan dan lahan terbakar di Kampung Empas Kecamatan Melak Kutai Barat yang terjadi selama empat hari, sulitnya medan menghambat proses pemadaman.


Kebakaran hutan dan lahan kembali terjadi di Kutai Barat lebih dari 100 hektare hutan dan lahan yang didominasi tumbuhan semak pakis hangus terbakar di Kampung Empas.

Sebagaimana dilaporkan dari Barong Tongkok, Selasa, hutan dan lahan di daerah itu merupakan daerah yang mayoritas ditumbuhi tumbuhan pakis apalagi di daerah itu sudah lama tidak turun hujan.

Pemadaman cukup sulit dilakukan karena selain medan yang cukup sulit daerah itu merupakan daerah berpasir.

Kamso dari KPHP Batu Ayau Dinas Kehutanan Provinsi Kaltim mengungkapkan daeran itu merupakan daerah yang mayoritas ditumbuhi pakis dan wilayah yang berpasir sehingga cukup menyulitkan dalam proses pemadaman apalagi wilayah yang terbakar cukup luas

"Kita masih mengalami hambatan karena lokasi yang berpasir dan belukarnya yang tebal, daerah itu mayoritas ditumbuhi tanaman pakis. Tapi untuk proses pemadaman kita dibantu masyakarat yang membuat sekat dengan jonder untuk mengamankan lahan karet mereka,” ungkapnya.
MEMBARA - Sekitar 100 hektare hutan dan lahan terbakar di Kampung Empas Kecamatan Melak Kutai Barat (Antaranews Kaltim/Whaisman)

Kepala Seksi Rekonstruksi BPBD Kutai Barat Saldes Limbong mengatakan, semua tim berusaha memadamkan api agar tidak semakin meluas dengan peralatan seadanya apalagi daerah itu sudah semakin dekat dengan daerah konservasi Cagar Alam Kersik Luway yaitu tempat tumbuhnya anggrek hitam yang dilindungi

"Secara pasti luasanya belum dapat kita tentukan, namun wilayah itu merupakan wilayah konsesi Cagar Alam Kersik Luway yang berbatasan dengan Kampung Empas, kami mengharapkan adanya bantuan pengadaan alat decoloader karena akan sangat membantu membuat sekat bakar, sehingga pemadaman dapat lebih mudah dilakukan dan mencegah api meluas,” katanya.

Untuk mencegah api meluas BPBD Kutai Barat dibantu jonder milik UPT Agrobisnis Dinas Pertanian Kubar membuat sekat bakar agar api lebih mudah dipadamkan dan tidak semakin meluas.

Dengan keterbatasan peralatan dan lokasi yang cukup luas menuntut tim terpadu Karhutla harus ekstra cepat menangani api yang semakin meluas ke perkebunan warga, api baru berhasil dipadamkan pukul satu dini hari setelah 1 unit pemadam kebakaran Pemkab Kubar, 2 unit pemadam portable KPHP Batu Ayau, 20 unit jetsotter dan 50 personel gabungan Tim Terpadu Karhutla tanpa henti memadamkan api.

Pewarta: Whaisman/Abdul Hakim Muhiddin

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019