Operator Wilayah Kerja Migas Mahakam PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) menghemat anggaran hingga Rp138 miliar atau 9,2 juta dolar AS dengan memasukkan atau menggunakan hampir 30 persen komponen lokal.
 

"Kami aplikasikan di dalam rancangan produk wellhead dan x-mas tree," kata Direktur Utama PHM Agus Sardjono, Kamis, di Balikpapan.

Wellhead dan x-mas tree adalah perangkat pada sumur minyak untuk memudahkan berbagai proses pengeluaran minyak dan gas dari perut bumi.

Sesuai namanya, wellhead dipasang di mulut sumur sebagai bagian dari casing, dan kemudian di atasnya dipasang x-mas tree, berupa serangkaian pipa dan katup untuk mengatur pengeluaran minyak dan gas. Lewat x-mas tree juga bisa dimasukkan bahan-bahan yang diperlukan untuk kelancaran pengeluaran minyak dan gas tersebut.

PHM bekerjasama dengan PT Imeco Inter Sarana untuk fabrikasi wellhead dan x-mas tree tersebut.

Menurut Agus Sardjono, inovasi pada rancangan wellhead dan x-mas tree tersebut diperlukan untuk menjawab tantangan cadangan minyak dan yang semakin berkurang.

"Kita perlu wellhead yang lebih efektif dan ekonomis," jelas Agus.

Kandungan komponen lokal kedua jenis barang tersebut mencapai 28,74 persen, jauh lebih banyak daripada yang disyaratkan tang baru 10 persen.

"Dengan begitu kita lebih memberdayakan industri di dalam negeri," kata Agus.

Menurut Kepala Divisi Pengelolaan Pengadaan Barang dan Jasa SKK Migas, Erwin Suryadi, kandungan komponen lokal itu akan terus ditingkatkan hingga 42 persen.

Sejalan dengan itu kualitas tetap menjadi hal utama selain harga produk yang wajar dan waktu penyelesaian dan pengiriman produk yang tepat waktu.

Masyarakat Balikpapan sangat familiar dengan penampakan wellhead dan x-mas tree, karena Chevron Indonesia Company menjadikannya monumen di persimpangan Karang Anyar, tepat di bagian penyeberangan jalan di lampu lalu lintas persimpangan besar antara Jalan Minyak atau Jalan Jos Sudarso dengan Jalan Jenderal Achmad Yani. 

wellhead dan x-mas tree terpasang. (istimewa)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019