Sangatta,(ANTARA News Kaltim) - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kutai Timur, Kalimantan Timur, saat ini dilanda krisis keuangan, sehingga untuk gaji karyawan hingga level direksi serta 120 ton solar dan bahan kimia, berutang total senilai Rp2,4 miliar.

Direktur PDAM Kutai Timur, Aji Mirni Mawarni, Minggu, mengatakan PDAM sudah berutang 120 ton solar atau sebesar Rp1,4 miliar dan menjunggak pembayaran bahan kimia sejak November 2011 senilai Rp400 juta.

Total tunggakan Rp2,4 miliar karena gaji karyawan, termasuk gaji manajemen hingga level direktur pun selama dua bulan belum dibayar, kata Mawar.

Dikatakan, Mawar, panggilan Aji Mawarni, pihaknya masih bersyukur, karena meskipun masih berutang solar, namun pihak pemasok masih bersedia mengirimkan bahan bakar itu.

Pemasok tetap memberikan membantu walaupun utang PDAM sudah 120 ton solar.

"Kami akan berusaha untuk membayar sedikit-sedikit atau mencicil agar mereka tetap mengirim solar," katanya.

Mawar mengatakan, kondisi sulit yang dialami PDAM sudah disampaikann kepada Pemkab Kutai Timur melalui Sekretaris Kabupaten (Sekda) Ismunandar

"Kami sudah sampaikan kondisi kesulitan PDAM, dan berharap  subsidi dari APBD 2012 bisa segera dicairkan, agar permasalahan bisa teratasi," katanya.

Terkait masalah keuangan, Mawar meminta seluruh karyawan dan jajaran manager agar bersabar, dan tetap mencari jalan untuk mengatasi kesulitan yang dialami.

Dijelaskan, kesulitan keuangan ini juga menjadi salah satu latar belakang mendesak bagi penaikan tarif karena PDAM belum pernah menaikkan tarif sejak sembilan tahun lalu.

Kenaikan tarif rencananya diberlakukan awal Maret 2012, namun karena terkendala masalah administrasi, pemberlakuan tarif baru diperkirakan tertunda sebulan hingga awal April 2012.

"Tarif baru diharapkan segera berlaku per 1 april 2012, karena tinggal menunggu beberapa tahapan paraf yang terlambat masuk draft SK ke Bagian Hukum Setkab Kutai Timur," katanya (*)
 

Pewarta: Adi Sagaria

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012