Pelaksanaan TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD) ke-105 di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, berhasil membangun jalan sepanjang 24.391.153 meter, pembuatan saluran irigasi siring sepanjang 3.572.223 meter, dan 7.418 unit jembatan.
"Selain itu, telah direhab pula 35.166 unit rumah, pemasangan 1.209.002 meter pipa air bersih, dibangun 8.162 unit sarana ibadah 7.708 gedung sekolah dan pemasangan jaringan listrik 15.484 lokasi," kata Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto di Samarinda, Kamis.
Hal itu dikatakan Panglima TNI saat menutup TMMD ke-105 Kodim 0901 yang dipusatkan di Gedung Olahraga Sempaja Samarinda. Penutupan dilakukan dalam upacara yang dalam giat itu ia sekaligus menjadi inspektur upacara.
Sebelum upacara penutupan TMMD, Panglima TNI menerima gelar kehormatan dari Sultan Ing Martadipura XXI, yakni sebagai "Pangeran Wira Ambara (Sang Pangeran Berjiwa Ksatria di Angkasa)" oleh Sultan Kutai Kartanegara Adji Mohammad Arifin.
Dalam amanatnya saat upacara, Panglima TNI menyampaikan bahwa TMMD hingga tahun 2019 ini telah membangun desa selama 39 tahun yang diawali sejak tahun 1980.
Kegiatan manunggal dengan masyarakat ini pertama kali digagas oleh Jenderal M. Yusuf dengan nama awal ABRI Masuk Desa (AMD), melalui lintas sektoral bersama kementerian, lembaga pemerintah, non kementerian dan masyarakat.
Harapannya untuk mendukung program pemerintah dalam percepatan pembangunan nasional, karena program TMMD dilaksanakan melalui proses perencanaan yang mengutamakan aspirasi dan kepentingan masyarakat umum.
TMMD ke-105 yang tuntas ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat, sehingga apa yang telah dibangun bersama hendaknya dapat dimanfaatkan dan dinikmati masyarakat dalam jangka panjang, katanya.
"Pada kesempatan ini, atas nama seluruh prajurit TNI, saya mengucapkan terima kasih kepada para pejabat daerah, tokoh agama, masyarakat adat, tokoh masyarakat dan rekan media massa karena dukungan dan partisipasinya," kata Hadi Tjahjanto.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019