Balikpapan (ANTARA News Kaltim) - Pembukaan dan pengoperasian Pelabuhan Peti Kemas Kariangau, Balikpapan, yang dijadualkan Juni mendatang, dipastikan tidak akan berjalan lancar.

Hal itu disebabkan, jalan masuk ke pelabuhan dari Km 13 Jalan Soekarno-Hatta baru dibuat satu jalur dan belum ada pasokan air bersih.

"Dengan lebar 7 meter, jalan itu pas-pasan bagi truk-truk pengangkut peti kemas dan harus bergantian," kata Sri Soetantinah, Asisten II Bidang Pembangunan Pemkot Balikpapan, Selasa.

Menurut Soetantinah, jalan akses masuk ke pelabuhan tersebut merupakan bagian proyek yang dikerjakan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan Timur ((DPU Kaltim).

Dalam proyek pembangunan pelabuhan petikemas ini, sebagian proyek jalan itu disebut Paket C senilai Rp108,322 miliar untuk pekerjaan pembangunan jalan akses menuju pelabuhan terdiri atas pekerjaan tanah dan pengerasan dengan "rigid pavement" sepanjang 1.375 meter.

Selain baru satu jalur, dari 12 km jalan akses ke pelabuhan dari titik Km 13 Soekarno-Hatta tersebut, ada 1,6 km yang belum selesai.

"Kami sedang mengupayakan jalan itu agar segera selesai," kata Taufik, Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) PU Kaltim Wilayah Selatan.

Ia menambahkan, DPU Kaltim mengalokasikan dana Rp45 miliar untuk pembebasan lahan sepanjang 400 meter dan lebar 50 meter sebagai bagian dari 1,6 km jalan penghubung yang belum dibangun tersebut.

Untuk penyelesaiannya, menurut Taufik, pihaknya berusaha sekuat tenaga untuk memenuhi jadual yang ditetapkan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) IV, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengurusi pelabuhan mulai dari Kalimantan Timur, Sulawesi, Maluku, hingga Papua.

Untuk itu pula jalan tersebut, disebutkan oleh Suryanto, Kepala Badan Perencanaan Daerah (Bappeda) Balikpapan, dikerjakan oleh 3 kontraktor sekaligus.

Namun, baik Soetantinah maupun Taufik menyebutkan mereka sudah juga memikirkan jalan keluar sementara. Untuk sementara akan dibuat koridor di sejumlah titik persimpangan untuk tempat berpapasan.

Jalur jalan tambahan baru akan dibangun pada 2013, dan dengan tambahan satu jalur itu diharapkan bisa diterapkan jalan satu arah untuk keluar masuk pelabuhan.

Persoalannya adalah, belum ada jaringan PDAM hingga ke Kariangau untuk suplai air bersih, di mana akan diatasi dengan pengadaan air bersih menggunakan mobil-mobil tanki air.

"Ini juga peluang bagi PDAM untuk investasi pemasangan instalasi jaringan. Kawasan itu kan akan lebih berkembang nanti," kata Suryanto.

Sementara itu, Pemimpin Proyek, Arwin bahwa pembangungan fisik pelabuhan sudah mencapai 85 persen, yang dibagi dalam lima paket pekerjaan mulai dari reklamasi, dermaga, pergudangan, jalan serta peralatan.

Kemudian pekerjaan Paket D senilai Rp175 miliar untuk pengadaan peralatan bongkar muat peti kemas meliputi empat unit rubber tyred gantry (RTG), dua unit container atau gantry crane, 10 unit trailer truck dan dua unit forklift kapasitas 7 ton.

Pelabuhan Petikemas Kariangau berada di Kawasan Industri Kariangau di Balikpapan Barat, di tepi utara Teluk Balikpapan. Bila pelabuhan dikelola oleh Pelindo, maka terminalnya dijalankan PT Kaltim Kariangau Terminal.

Proyek ini dimulai pada 2008 dan ditargetkan selesai pada 2012 ini, dengan anggaran mencapai Rp730 miliar bersumber dari APBN, APBD Kaltim, dan investasi Pelindo. (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012