Inflasi di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) pada Juli 2019 tercatat 0,30 persen atau mengalami penurunan 0,26 persen ketimbang inflasi bulan sebelumnya yang sebesar 0,56 persen, dan capaian ini lebih rendah ketimbang inflasi nasional yang tercatat 0,31 persen (mtm).
 

"Secara tahunan, inflasi Kaltim pada Juli 2019 tercatat 2,08 persen (yoy), lebih rendah ketimbang bulan sebelumnya," ujar Kepala Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Provinsi Kaltim Tutuk SH Cahyono di Samarinda, Jumat.

Berdasarkan kelompok pengeluaran, bahan makanan mengalami inflasi sebesar 0,37 persen (mtm), lebih rendah dibandingkan inflasi sebesar 2,33 persen (mtm).

Komoditas yang mengalami inflasi antara lain daging ayam ras, cabai rawit, dan cabai merah. Sementara komoditas bahan makanan yang mengalami deflasi antara lain kacang panjang, ikan layang/benggol, dan tomat sayur.

Kembali normalnya konsumsi masyarakat setelah Hari Raya Idul Fitri dan cuti bersama menjadi faktor utama penurunan harga bahan makanan pada Juli 2019.

Namun demikian, komoditas cabai mulai menunjukkan peningkatan harga. Musim kemarau berdampak pada menurunnya produksi cabai di daerah sentra.

Pada situs hargapangan.id menunjukkan harga cabai merah di Kota Samarinda per minggu kelima Juli sebesar Rp70.200 per kilogram, meningkat sembilan persen dari minggu sebelumnya.

Begitu pula dengan harga cabai rawit yang pada minggu kelima Juli 2019 tercatat Rp81.900 per kilohram atau meningkat 17 persen dari minggu sebelumnya. Di samping bahan makanan, penurunan tekanan inflasi Kaltim Juli 2019 juga disebabkan oleh deflasi kelompok transportasi.

"Berakhirnya periode mudik dan arus balik Hari Raya Idul Fitri berdampak pada penurunan kebutuhan transportasi, terutama transportasi udara," ucap Tutuk.

Ia melanjutkan pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan juga melakukan berbagai upaya penurunan harga tiket pesawat. Di antaranya menurunkan tiket pesawat low cost carrier pada hari dan jam tertentu. Kebijakan ini mulai efektif tanggal 11 Juli 2019.

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019