Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor menyambut baik sekaligus menyatakan dukungannya secara penuh, terhadap rencana pembangunan pipa gas trans Kalimantan yang terus didorong oleh Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) agar segera terealisasi.


"Kalau untuk pembangunan yang tujuannya untuk kepentingan rakyat jangan pernah anggap itu mahal, termasuk pembangunan infrastruktur di Kalimantan yang tentunya memiliki banyak manfaat," katanya saat menghadiri Fokus Grup Diskusi (FGD) prospek pengembangan dan peningkatan manfaat gas bumi Kalimantan di Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Kamis.

Isran menyimpulkan, bahwa dirinya bersama gubernur lainnya di Kalimantan maupun bupati dan wali kota, memiliki pemikiran yang sama terkait rencana pembangunan pipa gas itu, yakni mendukung penuh demi terwujudnya keadilan energi di Indonesia.

Apalagi, berdasarkan data per Juni 2019 total panjang pipa gas di Jawa mencapai hingga 7.792,43 kilometer dan Sumatera mencapai hingga 5.686,80 kilometer. Panjang tersebut jauh berbeda dengan yang ada di Kalimantan, yakni 702,38 kilometer dan Papua 42,19 kilometer.

Untuk itu, menurutnya, ke depan sudah seharusnya pembangunan pipa gas di Kalimantan serta daerah lainnya di luar Jawa lebih diprioritaskan sehingga pemerataan pembangunan benar-benar bisa direalisasikan oleh pemerintah Indonesia.

Nantinya pembangunan pipa gas trans Kalimantan tidak akan menggunakan dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Namun proyeknya akan dilelang kepada badan usaha, adapun biaya investasinya diperkirakan antara Rp21-Rp29 triliun.

"Jika pipa gas trans Kalimantan ini terealisasi, maka ini juga sebagai bukti dari pemerintah pusat, dalam mewujudkan pembangunan infrastruktur secara merata di Indonesia," jelasnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kalimantan Tengah Fahrizal Fitri menjelaskan, pembangunan pipa gas trans Kalimantan dianggap mampu menjadi solusi terhadap pemenuhan kebutuhan energi oleh masyarakat.

Sebab suplai energi berupa tabung gas elpiji untuk kebutuhan rumah tangga, seringkali mengalami masalah. Yakni terjadinya kelangkaan pada sejumlah pangkalan, namun sayangnya bisa ditemukan di tempat lain dengan harga jual yang mahal.

"Jadi Pemprov Kalteng sangatlah mendukung rencana ini, dan berharap agar pipa yang dibangun tidak hanya jalur utamanya saja, namun juga hingga jaringan ke rumah tangga," tegas Fahrizal.

Pewarta: Kasriadi/Muhammad Arif Hidayat

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019