Ketua hasil Musprov ke VIII PMI Kaltim Desember 2018 dilantik dan dikukuhkan Pelaksana Harian Ketua Umum PMI Pusat, Ginanjar Kartasasmita, di Ruang Serbaguna Ruhui Rahayu Kantor Gubernur Kaltim, Senin (29/7).
Ginanjar Kartasasmita menyebut, gerakan kepalangmerahaan di Indonesia diakui paling sibuk ketimbang negara lain.
Indonesia dianugerahi kekayaan SDA, sehingga dikatakan sebagai surga dunia. Akan tetapi disisi lain juga dihadapkan ancaman berbagai jenis bencana alam yang bisa terjadi kapan saja.
"Kita salah satu negara di dunia yang paling sensitif terhadap ancaman bencana. Semua jenis bencana ada di negara kita. Banjir, longsor, gunung berapi, hingga tsunami. Makanya harus siaga. Itu tugas utama kepalangmerahan dunia, termasuk Indonesia siap siaga terhadap bencana, konflik, dan kegiatan kemanusiaan lain mengurus Bank Darah," sebutnya.
Sementara Sayid Irwan, PMI Kaltim telah menetapkan rencana program pokok yang dihasilkan dari Musprov PMI Kaltim dengan delapan tujuan strategis yang menjadi fokus pelaksanaan program pokok tersebut.
Diantaranya penguatan kelembagaan, peningkatan kapasitas sumberdaya organisasi, peningkatan kualitas operasi penanganan bencana dan krisis kesehatan, peningkatan ketahanan masyarakat untuk pengurangan risiko bencana, peningkatan ketersediaan darah yang aman mudah dijangkau dan berkualitas, meningkatkan kerja sama dan kemitraan strategi dengan stakeholder, meningkatkan akuntabilitas sebagai organisasi kemanusiaan, serta meningkatkan pemahaman masyarakat tentang nilai-nilai kemanusiaan dan kepalangmerahan.
Memasuki usia 74 tahun pada September 2019 nanti, PMI Kaltim bertekad berkontribusi untuk pencapaian Visi PMI yaitu mewujudkan PMI berkarakter profesional, mandiri dan dicintai masyarakat.
"Salah satu wujud kontribusi tersebut antara lain PMI Provinsi Kaltim dan jajaran PMI Kabupaten/Kota se Kaltim aktif dalam membantu operasi tangkap darurat bencana di Lombok dan Palu baik memberikan bantuan logistik darurat, paket peralatan sekolah, pelayanan kesehatan, air dan sanitasi, termasuk mengirimkan personil-personil relawan PMI untuk terlibat langsung dalam pelayanan darurat," sebutnya.
Pun demikian saat banjir melanda ibu kota Provinsi Kaltim, Samarinda, PMI juga menerjunkan para relawan untuk memberikan pertolongan dan bantuan kepada para pencana saat operasi tangkap darurat bencana banjir.
PMI telah menyalurkan 75.000 liter air bersih, 470 paket makanan, 620 dus air mineral, paket perlengkapan bayi, dan lain-lain. K e depan dengan fokus pada 8 tujuan strategis yang telah disebutkan, jajaran PMI akan terus berupaya meningkatkan kinerja dan memberikan pelayanan kemanusiaan sehingga keberadaannya akan semakin dirasakan manfaatnya.
"Apalagi saat ini PMI telah mendapat penguatan dasar hukum dan pengakuan negara kepada organisasi melalui diterbitkannya UU No 1/2008 tentang kepalangmerahan dan diikuti dengan terbitnya Peraturan Pemerintah RI No 7/2019.
Dengan petunjuk pelaksanaan UU dimaksud sangat jelas disebutkan peran dan fungsi PMI dalam negara yang bersama-sama pemerintah menyelenggarakan kepalangmerahan baik pada masa damai maupun saat konflik bersenjata.
"Tentunya dukungan dan bantuan pemerintah daerah serta pihak-pihak lainnya sangat dibutuhkan. Mimpinya dapat melaksanakan amanah UU dan PP dimaksud dengan sebaik-baiknya," katanya sambil menyebut dukungan dan partisipasi masyarakat luas juga sangat dibutuhkan sebagau stakeholder utama PMI dengan pelayanan kepalangmerahan.
Selain melantik Pengurus PMI Kaltim, saat bersamaan juga dilantik Dewan Kehormatan PMI Kaltim yang diketuai Wagub Hadi Mulyadi dengan anggota Nor Baiti, Zainuddin Fannani, Puji Setyowati, dan Rusdiansyah Aras.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019
Ginanjar Kartasasmita menyebut, gerakan kepalangmerahaan di Indonesia diakui paling sibuk ketimbang negara lain.
Indonesia dianugerahi kekayaan SDA, sehingga dikatakan sebagai surga dunia. Akan tetapi disisi lain juga dihadapkan ancaman berbagai jenis bencana alam yang bisa terjadi kapan saja.
"Kita salah satu negara di dunia yang paling sensitif terhadap ancaman bencana. Semua jenis bencana ada di negara kita. Banjir, longsor, gunung berapi, hingga tsunami. Makanya harus siaga. Itu tugas utama kepalangmerahan dunia, termasuk Indonesia siap siaga terhadap bencana, konflik, dan kegiatan kemanusiaan lain mengurus Bank Darah," sebutnya.
Sementara Sayid Irwan, PMI Kaltim telah menetapkan rencana program pokok yang dihasilkan dari Musprov PMI Kaltim dengan delapan tujuan strategis yang menjadi fokus pelaksanaan program pokok tersebut.
Diantaranya penguatan kelembagaan, peningkatan kapasitas sumberdaya organisasi, peningkatan kualitas operasi penanganan bencana dan krisis kesehatan, peningkatan ketahanan masyarakat untuk pengurangan risiko bencana, peningkatan ketersediaan darah yang aman mudah dijangkau dan berkualitas, meningkatkan kerja sama dan kemitraan strategi dengan stakeholder, meningkatkan akuntabilitas sebagai organisasi kemanusiaan, serta meningkatkan pemahaman masyarakat tentang nilai-nilai kemanusiaan dan kepalangmerahan.
Memasuki usia 74 tahun pada September 2019 nanti, PMI Kaltim bertekad berkontribusi untuk pencapaian Visi PMI yaitu mewujudkan PMI berkarakter profesional, mandiri dan dicintai masyarakat.
"Salah satu wujud kontribusi tersebut antara lain PMI Provinsi Kaltim dan jajaran PMI Kabupaten/Kota se Kaltim aktif dalam membantu operasi tangkap darurat bencana di Lombok dan Palu baik memberikan bantuan logistik darurat, paket peralatan sekolah, pelayanan kesehatan, air dan sanitasi, termasuk mengirimkan personil-personil relawan PMI untuk terlibat langsung dalam pelayanan darurat," sebutnya.
Pun demikian saat banjir melanda ibu kota Provinsi Kaltim, Samarinda, PMI juga menerjunkan para relawan untuk memberikan pertolongan dan bantuan kepada para pencana saat operasi tangkap darurat bencana banjir.
PMI telah menyalurkan 75.000 liter air bersih, 470 paket makanan, 620 dus air mineral, paket perlengkapan bayi, dan lain-lain. K e depan dengan fokus pada 8 tujuan strategis yang telah disebutkan, jajaran PMI akan terus berupaya meningkatkan kinerja dan memberikan pelayanan kemanusiaan sehingga keberadaannya akan semakin dirasakan manfaatnya.
"Apalagi saat ini PMI telah mendapat penguatan dasar hukum dan pengakuan negara kepada organisasi melalui diterbitkannya UU No 1/2008 tentang kepalangmerahan dan diikuti dengan terbitnya Peraturan Pemerintah RI No 7/2019.
Dengan petunjuk pelaksanaan UU dimaksud sangat jelas disebutkan peran dan fungsi PMI dalam negara yang bersama-sama pemerintah menyelenggarakan kepalangmerahan baik pada masa damai maupun saat konflik bersenjata.
"Tentunya dukungan dan bantuan pemerintah daerah serta pihak-pihak lainnya sangat dibutuhkan. Mimpinya dapat melaksanakan amanah UU dan PP dimaksud dengan sebaik-baiknya," katanya sambil menyebut dukungan dan partisipasi masyarakat luas juga sangat dibutuhkan sebagau stakeholder utama PMI dengan pelayanan kepalangmerahan.
Selain melantik Pengurus PMI Kaltim, saat bersamaan juga dilantik Dewan Kehormatan PMI Kaltim yang diketuai Wagub Hadi Mulyadi dengan anggota Nor Baiti, Zainuddin Fannani, Puji Setyowati, dan Rusdiansyah Aras.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019