Pembangunan siring beton untuk mengantisipasi longsor susulan di lokasi bencana tanah longsor Desa Bukit Raya, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, kemajuan pengerjaannya mencapai sekitar 90 persen.

"Kemajuan pengerjaan siring beton di lokasi SD Negeri 017 Desa Bukit Raya mencapai berkisar 90 persen," kata Koordinator Penanganan Tanggap Darurat Bencana Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Nurlaila ketika ditemui, Senin.

"Pembuatan siring beton itu ditargetkan selesai pekan ini," jelas Kepala Sub Bidang Logistik dan Peralatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara tersebut.

Pembuatan siring beton di SD Negeri 017 Desa Bukit Raya, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara tersebut merupakan pemulihan peristiwa bencana tanah longsor yang terjadi pada 11 Mei 2019.

Hingga saat ini menurut Nurlaila, pengerjaan pengecoran siring beton di titik longsor SD Negeri 017 Desa Bukit Raya, Kecamatan Sepaku, telah mencapai sekisar 90 persen.

"Pengecoran siring terakhir dilakukan pada Minggu (21/7), pengerjaan siring beton itu tersisa trap bagian atas sepanjang 15 meter," ujar Nurlaila.

Pengecoran bagian atas undak-undakan (trap) siring beton tersebut lanjut ia, ditargetkan rampung Selasa (23/7), sebelum masa tanggap darurat bencana berakhir.

Masa tanggap darurat bencana tanah longsor di SD Negeri 017 Desa Bukit Raya, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara berakhir pada Rabu (24/7).

Namun Nurlaila mengungkapkan, dinas terkait diminta untuk melanjutkan pengecoran pada sisi sebelah ujung siring beton yang masuk rawan longsor.

Siring beton yang dibangun di titik lokasi longsor SD Negeri 017 Desa Bukit Raya, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara tersebut sepanjang 30 meter.

Tetapi struktur tanah di titik lokasi longsor itu tergolong rawan bergeser atau bergerak, maka perlu dibangun siring tambahan sepanjang 34 meter sebagai penahan tanah sehingga tidak kembali terjadi longsor.

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019