Kaliorang (ANTARA News Kaltim) - Bendungan Kaliorang yang masih dalam tahap penyelesaian akan mampu mengairi sekitar 1.300 hektare sawah di enam desa di Kecamatan Kaliorang, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, dengan memanfaatkan aliran air dari hulu Sungai Progo.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan Timur HM Taufik Fauzi di Kecamatan Kaliorang, Kabupaten Kutai Timur, Minggu mengatakan, Bendungan Kaliorang yang menghabiskan APBD Provinsi Kaltim sebesar Rp40,9 miliar itu rencananya juga akan difungsikan untuk menyuplai air baku Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Maloy dengan debit air 350 liter per detik serta untuk pengendalian banjir dan sebagai objek wisata.

Menurut dia, bendungan yang berlokasi di Desa Bangun Jaya, Kecamatan Kaliorang, akan sangat bermanfaat bagi petani yang sebagian lahannya merupakan lahan dengan sistem tadah hujan.

Di Kaliorang sudah terdapat Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) dengan jumlah 19 kelompok tani yang terdiri dari 509 orang petani. Sebagian besar penduduk Kaliorang memang bekerja sebagai petani dan nelayan.

Taufik mengatakan, pembangunan Bendungan Kaliorang beserta irigasinya merupakan penunjang upaya meningkatkan swasembada pangan di Kabupaten Kutai Timur serta meningkatkan produktivitas masyarakat di sektor pertanian.

Sementara itu, pada Sabtu (11/2), Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak didampingi Wakil Gubernur Farid Wadjdy, Wakil Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman serta sejumlah kepala SKPD Kaltim, meninjau sejumlah proyek di Kutai Timur, seperti lokasi pembangunan Kawasan Industri Maloy beserta akses jalannya serta Bendungan Kaliorang.

Dalam kunjungan kerja di Kecamatan Kaliorang, Gubernur Awang Faroek yang pernah menjadi Bupati Kutai Timur itu juga sempat memberikan bantuan traktor, pestisida dan pupuk bagi para petani di Kaliorang serta melakukan panen pedet atau anak sapi hasil bantuan sapi Bali dari pemerintah.

Panen pedet (anak sapi) di Kecamatan Kaliorang itu mencapai sekitar 200 ekor anak sapi. Gubernur juga mencanangkan inseminasi massal atau kawin suntik massal untuk sapi dalam upaya meningkatkan produksi daging sapi.

"Selama ini kita masih mendatangkan daging sapi dari daerah lain, tetapi kita berharap ke depan Kaltim bisa swasembada daging sapi," ujar Gubernur Awang Faroek.  (*)

Pewarta: Arief

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012