General Manager PT Angkasa Pura I Sepinggan Balikpapan Farid Indra Nugraha mengatakan, Angkasa Pura I akan mengetes urine karyawan dan  yang terbukti  terlibat narkoba akan dipecat.


"Bagi karyawan yang terlibat transaksi narkoba, juga sebagai pemakai maupun pengedar, maka bila terbukti akan dipecat,” tandas GM Farid. Salah satu upaya membuktikan itu adalah karyawan wajib menjalani tes urine.

“Kapan waktunya tentu kita rahasiakan agar hasilnya bisa efektif,” tambahnya.

Sebelumnya GM Farid membuka  acara sosialisasi bahaya narkoba di gedung Serba Guna kompleks perkantoran AP I Balikpapan. Pada sosialisasi ini dipaparkan jenis-jenis narkoba dan dampaknya agar diketahui karyawan.

GM Farid juga meminta pejabat di lingkungan PT Angkasa Pura I Balikpapan untuk turut mengawasi sekitar lingkup kerjanya dan membantu pihak berwenang seperti BNN (Badan Nasional Narkotika) dalam pengawasan penyalahgunaan narkoba.

Pada kesempatan yang sama Sri Lestari selaku Kepala Seksi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M) BNN Balikpapan mengatakan pencegahan atas peredaran narkoba memerlukan peran serta aktif masyarakat.

”Di antaranya ya peran para karyawan. Saya lihat karyawan di sini sangat antusias mengikuti sosialisasi bahaya gelap narkoba ini. Semoga nanti benar-benar bisa membantu mencegah dan menekan peredaran narkoba,” kata Sri Lestari.

Kalimantan Timur sendiri saat ini berada pada urutan kelima peredaran narkoba tertinggi di Indonesia pada 2018 silam. Selama itu aparat hukum menangani hingga 115 tersangka yang sebagian besarnya karyawan ataupun pekerja, lalu pelajar dan mahasiswa.

Menurut Kepala BNNP (Badan Narkotika Nasional Provinsi) Kaltim Brigjen Pol Raja Haryono, kalangan tersebut, terutama pelajar dan mahasiswa, sebenarnya sudah tahu bahaya narkoba, diantaranya bisa merusak sejumlah organ dalam tubuh, namun mereka tetap saja mau menggunakan narkoba.

"Sebabnya antara lain sebab perkawanan, kebutuhan akan pengakuan dari lingkungan,” kata Brigjen Raja.
 

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019