Sangata, (ANTARA News Kaltim )- Semen sejak satu bulan terakhir langka di Kutai Timur, Kaltim sehingga kalaupun masih tersedia maka harganya tinggi.

Dilaporkan di Sangata, Jumat bahwa sejak satu bulan terakhir, harga bahan bangunan itu naik signifikan akibat keterbatasan persediaan.

Hal itu dibenarkan oleh sejumlah pedagang bahan bangunan atau yang khusus menjual semen diperkirakan  akibat pasokan dari Pulau Sulawesi dan Pulau Jawa juga terbatas.

"Dalam sebulan ini harga semen untuk semua merek dagang mengalami kenaikan bervariasi antara Rp10 sampai Rp26 ribu per zak,"  kata H.Rustam, salah satu pedagang semen di Sangata.

Menurut H.Rustam bahwa kenaikan harga semen dalam sebulan ini,akibat dampak dari macetnya pasokan dari Sulawesi dan Pulau Jawa.

Dalam sebulan ini dua kali terjadi kenaikan harga semen, misalnya Semen Tonasa, Gresik dan Tiga Roda, sebelumnya Rp60.000 per sak kemudian naik menjadi Rp70.000 per sak dan sekarang sudah naik lagi menjadi Rp80.000 per sak

Kemudian Semen Bosowa sebelumnya  Rp55.000 per sak,sekarang ini sudah naik menjadi Rp75.000 per sak atau naik Rp25.000 per sak dari harga normal

"Dalam sebulan ini harga semen naik dua kali, merupakan kelangkaan semen yang cukup parah dalam beberapa tahun belakangan ini," kata Agus, pedagang lain di Ibu Kota Kabupaten Kutai Timur, Sangata.

Agus menambahkan bahwa sudah dua pekan lebih pasokan semen sulit diperoleh. Kesulitan pasokan semen ini merata untuk semua jenis produsen pemasok bahan bangunan tersebut.

"Biasanya kalau distribusinya lambat ke Sangatta, kami langsung ambil ke Samarinda. Tapi sekarang biar pergi langsung ke distributornya, barang juga kosong," sebut Agus.

Keterangan dari pemilik toko bangunan Bintang Mas Jaya, Hj.Sulasih Shobirin 38  mengaku sudah satu bulan terakhir pasokan distribusi semen tersendat.

"Padahal permintaan semen di daerah ini cukup besar. Dalam seminggu  semen yang dikirim bisa dua kali yang masing-masing 500 zak. Tapi sekarang malah tidak tentu, kadang hanya dapat kiriman 100 zak, dan itu langsung habis dalam waktu satu jam," ujarnya.(*)

   

Pewarta: Adi Sagaria

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012