Samarinda (ANTARA News Kaltim) - Pembangunan kawasan tanaman pangan di Kalimantan Timur yang dikenal dengan nama "food estate" membutuhkan lahan seluas 200.000 hektare, namun untuk tahap awal Kementerian BUMN mempersiapkan dana untuk pengelolaan lahan seluas 100.000 hektare.

"Dari luasan lahan untuk pengembangan tahap awal itu, di antaranya dikembangkan di kawasan Kayan Delta Food Estate di Tanjung Buka Kabupaten Bulungan seluas 50.000 hektare," tutur Gubernur Kalimantan Timur, Awang Faroek Ishak di Samarinda, Senin.

Menurut gubernur, komitmen Kaltim untuk mewujudkan program ketahanan pangan nasional sudah bulat, di antaranya, melalui program "food estate" dan "rice estate" sesuai dengan permintaan pemerintah pusat.

Di antara buktinya adalah dengan jumlah lahan yang sudah diinventarisasi guna peruntukkannya. Bahkan total lahan yang diminta disediakan pusat seluas 200.000 hektare, telah disiapkan seluas 302.000 hektare. Dari luasan itu, sebanyak 280.000 hektare sudah melalui inventarisasi.

Program "food estate", lanjutnya, sangat erat kaitannya dengan pembukaan lapangan kerja yang berimbas pada pengurangan pengangguran dan menurunkan angka kemiskinan.

Untuk kegiatan "food estate" di Kaltim telah ditunjuk tiga BUMN, khususnya untuk 100.000 hektare tahap awal kawasan pertanian untuk ketahanan pangan di Indonesia.

Tiga BUMN itu adalah Sang Hyang Seri seluas 40.000 hektare, sedangkan untuk Pertani dan PT Pupuk Sriwijaya masing-masing seluas 30.000 hektare. Di sisi lain, masih ada beberapa investor swasta yang berminat berinvestasi dalam program "food estate" tersebut.

Apabila program ini sukses dilaksanakan, lanjut Awang, maka untuk tahap berikutnya akan ditambah hingga 200.000 hektare.

Sedangkan untuk target pada 2013 secara nasional akan ada 600.000 hektare lahan pertanian di Indonesia dengan produksi yang diperkirakan mencapai 9 juta ton. Bahkan disiapkan dana sekitar Rp9 triliun untuk mendukung terwujudnya lahan pertanian yang produktif.

Saat ini, lahan yang dibutuhkan di Kaltim seluas 200.000 hektare itu tersebar di 10 kabupaten, yakni di Kabupaten Berau dari luasan lahan potensial 11.901 hektare, setelah melalui klarifikasi oleh tim percepatan menjadi 12.500 hektare.

Kabupaten Bulungan dari 73.976 hektare, setelah melalui klarifikasi menjadi 32.746 hektare. Kutai Barat dari 56.942 hektare menjadi 70.000 hektare, Kabupaten Kutai Kartanegara dari 76.826 hektare menjadi 36.347 hektare.

Kabupaten Kutai Timur dari 39.545 hektare menjadi 67.506 hektare, Kabupaten Malinau dari 1.306 hektare menjadi 1.933 hektare, Kabupaten Nunukan dari 12.434 hektare menjadi 500 hektare.

Kabupaten Penajam Paser Utara dari 9.474 hektare menjadi 1.400 hektare, Kabupaten Paser dari 15.159 hektare menjadi 5.500 hektare dan Kabupaten Tana Tidung dari 4.916 hektare menjadi 6.200 hektare.

Secara keseluruhan, dari total 302.484 hektare menjadi 234.734 hektare. Namun jumlah ini akan bertambah sesuai dengan adanya beberapa kabupaten yang memasukkan data terbarunya untuk kawasan "food estate", seperti Kabupaten Berau dan Kutai Barat. (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012