Desa Suka Maju, Kecamatan Kongbeng, Kabupaten Kutai Timur (Kutim) patut diacungi jempol, karena ditengah kondisi keuangan yang masih belum stabil, tak menghentikan desa Suka Maju untuk tetap berinovasi.


Salah satunya yaitu dengan memanfaatkan pengelolaan lahan kas desa bermitra dengan perusahaan sawit disekitar.

"Sumber PADes (Desa Suka Maju) dengan mengelola lahan kas desa seluas 112 hektare kebun plasma yang bermitra dengan perusahaan kelapa sawit Sinar Mas, dari 112 hektare itulah kita kelola dengan sebaik mungkin hasilnya untuk kesejahteraan masyarakat dan pembedayaan masyarakat," ungkap Kepala Desa Suka Maju, Muhammad Rosidi, didampingi Sekretaris Desa, Nur Huda saat ditemui awak media.

Kades membagikan pengalaman Pemerintah Desa Suka Maju dalam pengelolaan PADes, dihadapan ratusan perwakilan desa yang hadir dalam acara Penguatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa, yang digelar Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Kutim, Selasa (18/6) diruang Meranti, Kantor Bupati.

Menurut Rosidi, letak wilayah Desa Suka Maju yang cukup strategis dengan perusahaan yang ada di desa itu cukup dekat, sehingga tidak menyulitkan pihaknya melakukan kerja sama.

Lebih lanjut, hasil PADes sendiri dikelola untuk kesejahteraan masyarakat, penyelanggaran pemerintah desa serta bantuan sosial lainnya.

"Hasil plasma tersebut disuplai ke APBDes yang mengacu kepada 4 bidang penyelenggaraan pemerintah desa. Untuk pengangkatan staf, tunjungan aparatur pemerintah desa, bantuan sosial dibidang kematian, pendidikan PAUD, rumah ibadah dan bantuan ambulan,” pungkasnya.

Bahkan pembangunan Kantor Desa, sambung Rosidi, dibangun murni melalui PADes sebesar Rp750 juta, selain itu mobil ambulan Rp227 juta dan motor sampah Rp35 juta serta subsidi untuk pembangunan  Balai Pertemuan Umum (BPU) juga dialokasikan melalui PADes.

"Dengan catatan, dana kita pinjam melalui Kopersai (mitra), PT Sina Mas dan kita cicil pembayarannya selama 3 tahun, bulan Oktober akan lunas (karena pembangunan Kantor Desa tahun 2017). Untuk diketahui, pendapatan melalui PADes Rp1 juta perhektare, jadi 112 Ha perbulan sebesar Rp112 juta," ungkapnya.

Disamping memanfaatkan lahan kas desa (kebun plasma) sebagai sumber  PADes, Sekdes Nur Huda menuturkan, tahun 2019 pihaknya telah menganggarkan untuk destinasi wisata dan akan membangun tempat wisata yakni kolam renang.

"Terkait destinasi wisata di desa ada 2 pilihan sebagai tulang punggung desa. Diharapkan destinasi wisata itu akan mendulang PADes yang bermanfaat. Salah satunya adalah pembuatan kolam renang, kita ada 8 Ha lahan yang sudah kita siapkan dengan anggaran dari Dana Desa (DD) Rp300 juta dan Rp50 juta disubsidi  dari PADes kita,” sebut Huda.

Dia berharap, pemerintah kabupaten tetap mengawal dan membina  pihaknya, untuk bisa menggali potensi semaksimal mungkin, sehingga bisa menjadi PADes untuk kesejahteraan masyarakat. (hms15)

Pewarta: Wardi Kutim

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019