Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop UKM) Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, menambah pasokan elpiji bersubsidi sebagai antisipasi kenaikan permintaan selama Ramadhan hingga Lebaran Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah.
"Pasokan elpiji bersubsidi atau elpiji tabung ukuran tiga kilogram ditambah 5.600 tabung dari kuota per tahun untuk memenuhi permintaan selama bulan puasa sampai lebaran," jelas Kepala Bidang Perdagangan Disperindagkop UKM Kabupaten Penajam Paser Utara, Rusli ketika dihubungi di Penajam, Sabtu.
Kuota elpiji tabung ukuran tiga kilogram Kabupaten Penajam Paser Utara pada 2019 sebanyak 1,700.000 tabung, namun sepanjang Ramadhan hingga Lebaran Idul Fitri pasokan elpiji bersubsidi tersebut ditambah 5.600 tabung.
"Kalau masih kurang, bisa menambah pasokan lagi sekitar 3 persen dari total kuota elpiji tabung ukuran tiga kilogram yang diberikan Pertamina itu," ungkap Rusli.
Penambahan elpiji bersubsidi yang juga dikenal dengan tabung gas melon tersebut, lanjut ia disebar kepada agen elpiji PT Pertamina (Persero) di masing-masing kecamatan.
Pasokan tambahan elpiji tabung ukuran tiga kilogram itu, menurut Rusli dipergunakan untuk melakukan operasi pasar elpiji bersubsidi di wilayah Penajam Paser Utara.
"Kami lakukan operasi pasar tabung gas melon di wilayah Penajam Paser Utara sejak 29 April 2019 dan dijadwalkan berakhir hingga dua hari menjelang lebaran," ujarnya.
Operasi pasar elpiji bersubsidi yang juga untuk mengatasi kelangkaan elpiji tabung ukuran tiga kilogram tersebut menyasar 45 titik di wilayah Penajam Paser Utara.
Lokasi atau titik sasaran operasi pasar tabung gas melon yang ditetapkan meliputi Kecamatan Penajam 18 titik, Babulu 11 titik, Waru empat titik dan Kecamatan Sepaku 12 titik.
"Dikhawatirkan saat bulan puasa dan lebaran permintaan elpiji bersubsidi melonjak, lalu terjadi kelangkaan elpiji tabung ukuran tiga kilogram," ucap Rusli.
Tim Disperindagkop UKM Kabupaten Penajam Paser Utara, tambahnya juga rutin melakukan pemantauan dan pengawasan menyangkut ketersediaan tabung gas melon tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019
"Pasokan elpiji bersubsidi atau elpiji tabung ukuran tiga kilogram ditambah 5.600 tabung dari kuota per tahun untuk memenuhi permintaan selama bulan puasa sampai lebaran," jelas Kepala Bidang Perdagangan Disperindagkop UKM Kabupaten Penajam Paser Utara, Rusli ketika dihubungi di Penajam, Sabtu.
Kuota elpiji tabung ukuran tiga kilogram Kabupaten Penajam Paser Utara pada 2019 sebanyak 1,700.000 tabung, namun sepanjang Ramadhan hingga Lebaran Idul Fitri pasokan elpiji bersubsidi tersebut ditambah 5.600 tabung.
"Kalau masih kurang, bisa menambah pasokan lagi sekitar 3 persen dari total kuota elpiji tabung ukuran tiga kilogram yang diberikan Pertamina itu," ungkap Rusli.
Penambahan elpiji bersubsidi yang juga dikenal dengan tabung gas melon tersebut, lanjut ia disebar kepada agen elpiji PT Pertamina (Persero) di masing-masing kecamatan.
Pasokan tambahan elpiji tabung ukuran tiga kilogram itu, menurut Rusli dipergunakan untuk melakukan operasi pasar elpiji bersubsidi di wilayah Penajam Paser Utara.
"Kami lakukan operasi pasar tabung gas melon di wilayah Penajam Paser Utara sejak 29 April 2019 dan dijadwalkan berakhir hingga dua hari menjelang lebaran," ujarnya.
Operasi pasar elpiji bersubsidi yang juga untuk mengatasi kelangkaan elpiji tabung ukuran tiga kilogram tersebut menyasar 45 titik di wilayah Penajam Paser Utara.
Lokasi atau titik sasaran operasi pasar tabung gas melon yang ditetapkan meliputi Kecamatan Penajam 18 titik, Babulu 11 titik, Waru empat titik dan Kecamatan Sepaku 12 titik.
"Dikhawatirkan saat bulan puasa dan lebaran permintaan elpiji bersubsidi melonjak, lalu terjadi kelangkaan elpiji tabung ukuran tiga kilogram," ucap Rusli.
Tim Disperindagkop UKM Kabupaten Penajam Paser Utara, tambahnya juga rutin melakukan pemantauan dan pengawasan menyangkut ketersediaan tabung gas melon tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019