Landasan pacu Bandar Udara Ujoh Bilang Kabupaten Mahakam Ulu, Provinsi Kalimantan Timur dirancang dalam rencana induk pembangunan bandara itu sepanjang 1.600 meter, sedangkan total luas bandara 835X3.000 meter, kata Wakil Bupati Mahakam Hulu Y. Juan Jenau.


"Rencananya Bandara Ujoh Bilang dibangun tidak jauh dari Sungai Mahakam, seberang Batu Dinding, yang lokasi antara Kampung Ujoh Bilang dengan Kampung Long Melaham," ujar dia saat sosialisasi pengadaan tanah untuk calon bandara itu di Ujoh Bilang, Rabu.

Dalam sosialiasi tersebut, hadir sebagai narasumber antara lain dari Badan Pertanahan Nasional Provinsi Kaltim, Kejaksaan Negeri Kutai Barat, Dinas Perhubungan Kabupaten Mahulu, dan Kapolsek Kecamatan Long Bagun.

Audiens dalam kegiatan itu, yakni pemilik lahan dan wakil pemilik lahan yang akan dibangun bandara, Pejabat Kepala Kampung Ujoh Bilang, dan tokoh masyarakat setempat.

Dalam kesempatan itu, Juan menceritakan pembentukan Kabupaten Mahakam Ulu yang hampir 11 tahun berjuang dan saat ini sudah mendekati ulang tahun kabupaten ke-6, termasuk sejarah panjang sampai akhirnya Ujoh Bilang ditetapkan sebagai ibu kota kabupaten setempat.

Ia menjelaskan awalnya yang akan ditetapkan sebagai ibu kota kabupaten setempat adalah Kampung Long Lunuk di Kecamatan Long Pahangai, kemudian Kampung Long Hubung dan Kampung Datah Bilang di Kecamatan Long Hubung.

Namun, katanya, berdasarkan kajian, tiga lokasi itu terdapat banyak kekurangan sehingga tidak layak ditetapkan menjadi ibu kota kabupaten. Selanjutnya kajian diarahkan ke Long Bagun yang kemudian Ujoh Bilang yang ditetapkan sebagai ibu kota.

Mengingat Ibu Kota Kabupaten Mahakam Ulu ditetapkan di Ujoh Bilang, lanjutnya, pemerintah kemudian meminta kerelaan  masyarakat menyisihkan sebagian tanah untuk dibeli pemkab sebagai lahan perkantoran.

"Sekarang pemkab minta lagi kerelaan masyarakat menjual sebagian tanahnya untuk dijadikan bandara. Jadi tergantung bapak dan ibu sekalian, kalau semua setuju, jadilah bandara dibangun di lokasi itu. Kalau tidak setuju, berarti lokasinya akan pindah," katanya.

Dalam kaitan sosialisasi tersebut, kata Juan, hal itu dilakukan agar ke depan tidak ada masalah dalam pembangunannya, bahkan masyarakat juga akan paham tentang kemajuan pembangunan setelah adanya bandara.

Rencananya, bandara perintis dengan Klasifkasi 3C itu akan memiliki rute penerbangan Ujoh Bilang ke Bandara Melalan di Kutai Barat, kemudian ke Bandara APT Pranoto di Samarinda, dan ke Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman di Balikpapan, dan sebaliknya.
 

Pewarta: M. Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019