Samarinda (ANTARA News Kaltim) - Pengprov Taekwondo Indonesia (TI) Kalimantan Timur belum berencana merekrut pelatih asing pada Puslatda PON 2012.
Sekretaris Pengprov TI Kaltim Alfons T Lung di Samarinda, Minggu, mengatakan kualitas pelatih lokal di Kaltim dan beberapa daerah lain di Indonesia sudah cukup mumpuni untuk mempersiapkan atlet di level nasional seperti halnya PON.
"Kami sudah membuktikan pada PON XVII 2008 kemarin, tim kami bisa merebut juara umum dengan perolehan lima medali emas, itu semua hasil jerih payah pelatih lokal bukan pelatih asing," papar Alfons.
Alfon yang juga mantan atlet nasional taekwondo itu kurang respon untuk mendatangkan pelatih asing, padahal awalnya Pengprov TI Kaltim sudah melakukan perekrutan pelatih asal Korea pada persiapan prakualifikasi PON 2012.
Namun sayangnya, Lee Seong Young pelatih asal Korea itu hanya bertahan selama enam bulan memberikan materi latihan kepada atlet Kaltim. Sebelum atlet Kaltim berlaga di Pra PON bulan Desember 2011 lalu, pelatih Korea tersebut sudah pulang ke negaranya.
Alfons mengakui secara umum Lee Seong Young punya kemampuan yang cukup bagus, hanya saja dia belum bisa menyesuaikan dengan kondisi dan kemampuan atlet Kaltim.
"Pastinya ada sisi positif kehadiran pelatih Korea bagi atlet kami untuk kedepannya, karena saya tidak akan mengevaluasi hal yang negatif karena memang belum ada tolak ukurnya secara pasti," papar Alfons.
Sebagai upaya memberikan warna baru bagi pelaksanaan puslatda dikatakan Alfons, pihaknya baru menggandeng pelatih asal Jabar Fino Hendra untuk bergabung dengan tim puslatda taekwondo Kaltim.
"Dia teman saya waktu semasa atlet, dan sekarang cukup sukses membina atlet di Jabar dan persiapan timnas, mudah-mudahan Fino bisa memberikan sesuatu yang berharga buat atlet Kaltim," jelas Alfons.
Tidak menutup kemungkinan, pihaknya juga akan mengandeng beberapa pelatih lain sekelas Fino, dengan harapan program latihan yang tersisa delapan bulan menuju PON 2012 ini bisa lebih maksimal untuk mewujudkan target pengprov TI Kaltim dengan lima emas pada PON 2012. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012
Sekretaris Pengprov TI Kaltim Alfons T Lung di Samarinda, Minggu, mengatakan kualitas pelatih lokal di Kaltim dan beberapa daerah lain di Indonesia sudah cukup mumpuni untuk mempersiapkan atlet di level nasional seperti halnya PON.
"Kami sudah membuktikan pada PON XVII 2008 kemarin, tim kami bisa merebut juara umum dengan perolehan lima medali emas, itu semua hasil jerih payah pelatih lokal bukan pelatih asing," papar Alfons.
Alfon yang juga mantan atlet nasional taekwondo itu kurang respon untuk mendatangkan pelatih asing, padahal awalnya Pengprov TI Kaltim sudah melakukan perekrutan pelatih asal Korea pada persiapan prakualifikasi PON 2012.
Namun sayangnya, Lee Seong Young pelatih asal Korea itu hanya bertahan selama enam bulan memberikan materi latihan kepada atlet Kaltim. Sebelum atlet Kaltim berlaga di Pra PON bulan Desember 2011 lalu, pelatih Korea tersebut sudah pulang ke negaranya.
Alfons mengakui secara umum Lee Seong Young punya kemampuan yang cukup bagus, hanya saja dia belum bisa menyesuaikan dengan kondisi dan kemampuan atlet Kaltim.
"Pastinya ada sisi positif kehadiran pelatih Korea bagi atlet kami untuk kedepannya, karena saya tidak akan mengevaluasi hal yang negatif karena memang belum ada tolak ukurnya secara pasti," papar Alfons.
Sebagai upaya memberikan warna baru bagi pelaksanaan puslatda dikatakan Alfons, pihaknya baru menggandeng pelatih asal Jabar Fino Hendra untuk bergabung dengan tim puslatda taekwondo Kaltim.
"Dia teman saya waktu semasa atlet, dan sekarang cukup sukses membina atlet di Jabar dan persiapan timnas, mudah-mudahan Fino bisa memberikan sesuatu yang berharga buat atlet Kaltim," jelas Alfons.
Tidak menutup kemungkinan, pihaknya juga akan mengandeng beberapa pelatih lain sekelas Fino, dengan harapan program latihan yang tersisa delapan bulan menuju PON 2012 ini bisa lebih maksimal untuk mewujudkan target pengprov TI Kaltim dengan lima emas pada PON 2012. (*)
Editor : Arief Mujayatno
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012