Nilai ekspor berbagai komoditas dari Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) ke sejumlah negara tujuan pada Maret 2019 mengalami kenaikan lumayan besar yang tercatat 27,57 persen, dari 1,19 miliar dolar AS pada Februari menjadi 1,51 miliar dolar AS pada Maret.
"Peningkatan ekspor terjadi akibat dorongan dari naiknya ekspor migas dan barang nonmigas. Ekspor barang migas Maret tercatat 244 juta dolar atau naik 40,46 persen ketimbang bulan sebelumnya," ujar Kepala BPS Provinsi Kaltim, Atqo Mardiyanto di Samarinda, Senin.
Sementara untuk ekspor barang nonmigas tercatat 1,27 miliar dolar atau naik 25,36 persen ketimbang Februari.
Persentase kenaikan terbesar terjadi pada golongan instrumen dan aparatus optis, fotografi, sinematografi, pengukur, pemeriksa, presisi, medis dan bedah yang naiknya mencapai 28.657,67 persen, dari 10 dolar pada Februari menjadi 2.100 dolar pada Maret.
Meski kenaikannya sangat tinggi, namun peran ekspor pada komoditas ini terhadap ekspor Kaltim pada Maret masih terbilang terlalu kecil, karena hanya berkontribusi 0,01 persen terhadap total eskpor yang mencapai 1,51 miliar dolar AS.
Sedangkan persentase penurunan terbesar terjadi pada golongan lemak dan minyak hewani atau nabati yang minus 17,75 persen, dari 60,26 juta dolar menjadi 49,56 juta dolar.
Beberapa negara tujuan ekspor migas oleh Kaltim pada Maret antara lain Jepang, Tiongkok dan Taiwan. Masing-masing tiga negara ini secara berurutan adalah 122,84 juta dolar, 67,37 juta dolar, dan sebesar 54,06 juta dolar.
"Persentase kenaikan terbesar ekspor migas pada Maret ketimbang Februari terjadi ke Tiongkok yang sebesar 431,63 persen. Sedangkan penurunan terbesar ekspor migas terjadi ke Jepang yang minus 23,81 persen," katanya.
Sedangkan negara tujuan untuk ekspor nonmigas dari Kaltim adalah ke Negara India, Tiongkok dan Jepang yang masing-masing mencapai 372,18 juta dolar, 294,54 juta dolar, dan 132,54 juta dolar dengan peranan ketiga negara ini mencapai 63 persen dari total eskpor.
Ia melanjutkan, persentase kenaikan terbesar ekspor nonmigas Maret 2019 jika dibandingkan dengan Februari 2019 terjadi ke Thailand yang sebesar 114,68 persen, dari 28,56 juta dolar menjadi 61,32 juta dolar.
"Sedangkan persentase penurunan terbesar ekspor nonmigas terjadi ke Negara Bangladesh hingga mencapai sebesar 61,68 persen, yakni dari 57,86 juta dolar menjadi 22,17 juta dolar," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019