Samarinda (ANTARA News Kaltim) - Investasi melalui Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) maupun Penanaman Modal Asing (PMA) yang masuk ke Kaltim sudah mulai bergeser, jika tahun-tahun sebelumnya pertambangan menjadi primadona, namun sejak 2011 mulai turun.
"Pada 2010 dan tahun-tahun sebelumnya, investasi untuk sektor pertambangan selalu menempati posisi teratas, namun berdasarkan realisasi investasi 2011, peringkat pertama adalah sektor kimia," ucap Kepala Badan Perizinan dan Penanaman Modal Daerah (BPPMD) Kaltim M Yadi Sabianoor di Samarinda, Jumat.
Dilanjutkan, untuk sektor kimia pada 2011 nilai investasi yang terealisasi masuk ke Katim senilai Rp11,5 triliun, disusul sektor pangan dan perkebunan dengan nilai Rp5 triliun.
Sedangkan sektor pertambangan yang sebelumnya selalu di peringkat atas, namun pada 2011 berada di peringkat tiga dengan nilai Rp4,5 triliun, disusul sektor transportasi, komunikasi dan jasa lainnya.
"Sebelumnya, pertambangan selalu menjadi primadona bagi investor yang ingin menanamkan modalnya di Kaltim, namun pada 2011 sektor kimia dengan produk hulu dan hilirnya yang mulai menempati urutan teratas," katanya.
Dia juga mengatakan sektor yang diprediksi memiliki andil besar dalam nilai investasi Kaltim untuk 2012 adalah, sektor pangan dan perkebunan karena adanya proyek nasional berupa pembangunan kawasan tanaman pangan, yakni berupa pengembangan kawasan pangan dengan nama `food estate` dan `rice estate`.
Proyek bidang pertanian itu tersebar di sepuluh kabupaten di Kaltim, termasuk di Kabupaten Bulungan yang saat ini sebagian lahannya sudah dikerjakan sejumlah perusahaan besar sebagai kawasan pertanian.
Kemudian investasi perusahaan perkebunan kelapa sawit yang akan membangun pabrik di Kutai Timur, yakni terkait dengan pengembangan Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Maloy, dan Hutan Tanaman Industri (HTI).
Lahan untuk pengembangan kawasan tanaman pangan dan padi ?food and rice estate? tersebut seluas 200.000 hektare (ha), sesuai yang diminta oleh Kemnterian Pertanian. Namun Kaltim telah menyiapkan 302.484,82 ha.
Rincian sebaran lahan itu adalah, di Kabupaten Berau 11.901 ha, Bulungan 73.976 ha, Kutai Barat 53.872 ha, Kutai Kartanegara 76.826 ha, Kutai Timur 62.630 ha, Malinau 1.306 ha, Nunukan 12.434 ha, Penajam Paser Utara (PPU) 9.774 ha, Paser 15.999 ha, dan Tana Tidung seluas 4.919 ha. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012
"Pada 2010 dan tahun-tahun sebelumnya, investasi untuk sektor pertambangan selalu menempati posisi teratas, namun berdasarkan realisasi investasi 2011, peringkat pertama adalah sektor kimia," ucap Kepala Badan Perizinan dan Penanaman Modal Daerah (BPPMD) Kaltim M Yadi Sabianoor di Samarinda, Jumat.
Dilanjutkan, untuk sektor kimia pada 2011 nilai investasi yang terealisasi masuk ke Katim senilai Rp11,5 triliun, disusul sektor pangan dan perkebunan dengan nilai Rp5 triliun.
Sedangkan sektor pertambangan yang sebelumnya selalu di peringkat atas, namun pada 2011 berada di peringkat tiga dengan nilai Rp4,5 triliun, disusul sektor transportasi, komunikasi dan jasa lainnya.
"Sebelumnya, pertambangan selalu menjadi primadona bagi investor yang ingin menanamkan modalnya di Kaltim, namun pada 2011 sektor kimia dengan produk hulu dan hilirnya yang mulai menempati urutan teratas," katanya.
Dia juga mengatakan sektor yang diprediksi memiliki andil besar dalam nilai investasi Kaltim untuk 2012 adalah, sektor pangan dan perkebunan karena adanya proyek nasional berupa pembangunan kawasan tanaman pangan, yakni berupa pengembangan kawasan pangan dengan nama `food estate` dan `rice estate`.
Proyek bidang pertanian itu tersebar di sepuluh kabupaten di Kaltim, termasuk di Kabupaten Bulungan yang saat ini sebagian lahannya sudah dikerjakan sejumlah perusahaan besar sebagai kawasan pertanian.
Kemudian investasi perusahaan perkebunan kelapa sawit yang akan membangun pabrik di Kutai Timur, yakni terkait dengan pengembangan Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Maloy, dan Hutan Tanaman Industri (HTI).
Lahan untuk pengembangan kawasan tanaman pangan dan padi ?food and rice estate? tersebut seluas 200.000 hektare (ha), sesuai yang diminta oleh Kemnterian Pertanian. Namun Kaltim telah menyiapkan 302.484,82 ha.
Rincian sebaran lahan itu adalah, di Kabupaten Berau 11.901 ha, Bulungan 73.976 ha, Kutai Barat 53.872 ha, Kutai Kartanegara 76.826 ha, Kutai Timur 62.630 ha, Malinau 1.306 ha, Nunukan 12.434 ha, Penajam Paser Utara (PPU) 9.774 ha, Paser 15.999 ha, dan Tana Tidung seluas 4.919 ha. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012