Samarinda (ANTARA News Kaltim) - Lahan untuk pengembangan kawasan tanaman pangan dan padi "Food and Rice Estate" yang diminta oleh Kementerian Pertanian di Kaltim seluas 200.000 hektare (ha), ternyata melebihi target karena saat ini telah disiapkan 302.484,82 ha.
"Lahan untuk Food and Rice Estate seluas 300 ribu hektare lebih itu tersebar di 10 kabupaten yang ada di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim)," ucap Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak di Samarinda, Selasa.
Rincian lahan yang telah disiapkan itu adalah, di Kabupaten Berau 11.901 ha, Bulungan 73.976 ha, Kutai Barat 53.872 ha, Kutai Kartanegara 76.826 ha, Kutai Timur 62.630 ha, Malinau 1.306 ha, Nunukan 12.434 ha, Penajam Paser Utara (PPU) 9.774 ha, Paser 15.999 ha, dan Tana Tidung seluas 4.919 ha.
Menurutnya, jumlah lahan di masing-masing daerah tersebut memang tidak merata keberadaanya, namun dia berharap dari 10 kabupaten itu, dapat menyukseskan program food estate dan rice estate.
"Jika melihat target kebutuhan yang hanya sekitar 200 ribu hektare, tentu jumlah yang disiapkan itu akan ideal setelah dilakukan verifikasi," ujarnya.
Selanjutnya, jumlah tersebut akan dicek kembali, yakni mengenai kepastian berapa ketersediaan lahan dari pemerintah kabupaten, Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan Tim Pemprov Kaltim.
Untuk menyukseskan program tersebut, pemerintah telah mempersiapkan tenaga andal yang diperlukan, yakni melalui kerjasama dengan Pemprov Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Bali, NTT dan Sulsel.
Dikatakan, minat calon investor dalam mendukung program food estate dan rice estate saat ini sudah ada, yakni PT Sang Hyang Seri (SHS), PT Miwon, PT Solaria, PT Tiga Pilar Coorporation, dan PT Harim.
Termasuk juga dukungan dari PT Teh Mipim Indonesia, PT Anugrah, PT Inkoptan, PT Inkrakapenka, PT Pupuk Sriwijaya, PT Pupuk Kaltim, PT Pupuk Kujang, PT Petrokomia, PT Pertani, PT Pandurata dan PT Bosowa Group.
Dia optimis kehadiran program food dan rice estate akan berdampak positif bagi Kaltim. Bahkan, program itu akan meningkatkan kesejahteraan warga, terutama masyarakat yang berada di sekitar lokasi pembangunan proyek tersebut.
Proyek pembangunan food dan rice estate merupakan proyek besar, maka dukungan seluruh pihak sangat diperlukan, apalagi program ini akan membutuhkan jumlah tenaga kerja yang sangat besar.
"Saya berharap proyek ini didukung semua pihak. Pemprov Jawa Timur sudah memberi dukungan dengan rencana menyiapkan tenaga kerja untuk program food dan rice estate," kata Awang.
Dalam upaya mencari dukungan terkait penyiapan tenaga kerja, dia akan "road show" ke sejumlah provinsi, baik ke Sulawesi Selatan, Jawa Timur, termasuk ke Bappenas, pasalnya tenaga kerja yang dibutuhkan dalam proyek itu akan sangat banyak. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012
"Lahan untuk Food and Rice Estate seluas 300 ribu hektare lebih itu tersebar di 10 kabupaten yang ada di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim)," ucap Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak di Samarinda, Selasa.
Rincian lahan yang telah disiapkan itu adalah, di Kabupaten Berau 11.901 ha, Bulungan 73.976 ha, Kutai Barat 53.872 ha, Kutai Kartanegara 76.826 ha, Kutai Timur 62.630 ha, Malinau 1.306 ha, Nunukan 12.434 ha, Penajam Paser Utara (PPU) 9.774 ha, Paser 15.999 ha, dan Tana Tidung seluas 4.919 ha.
Menurutnya, jumlah lahan di masing-masing daerah tersebut memang tidak merata keberadaanya, namun dia berharap dari 10 kabupaten itu, dapat menyukseskan program food estate dan rice estate.
"Jika melihat target kebutuhan yang hanya sekitar 200 ribu hektare, tentu jumlah yang disiapkan itu akan ideal setelah dilakukan verifikasi," ujarnya.
Selanjutnya, jumlah tersebut akan dicek kembali, yakni mengenai kepastian berapa ketersediaan lahan dari pemerintah kabupaten, Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan Tim Pemprov Kaltim.
Untuk menyukseskan program tersebut, pemerintah telah mempersiapkan tenaga andal yang diperlukan, yakni melalui kerjasama dengan Pemprov Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Bali, NTT dan Sulsel.
Dikatakan, minat calon investor dalam mendukung program food estate dan rice estate saat ini sudah ada, yakni PT Sang Hyang Seri (SHS), PT Miwon, PT Solaria, PT Tiga Pilar Coorporation, dan PT Harim.
Termasuk juga dukungan dari PT Teh Mipim Indonesia, PT Anugrah, PT Inkoptan, PT Inkrakapenka, PT Pupuk Sriwijaya, PT Pupuk Kaltim, PT Pupuk Kujang, PT Petrokomia, PT Pertani, PT Pandurata dan PT Bosowa Group.
Dia optimis kehadiran program food dan rice estate akan berdampak positif bagi Kaltim. Bahkan, program itu akan meningkatkan kesejahteraan warga, terutama masyarakat yang berada di sekitar lokasi pembangunan proyek tersebut.
Proyek pembangunan food dan rice estate merupakan proyek besar, maka dukungan seluruh pihak sangat diperlukan, apalagi program ini akan membutuhkan jumlah tenaga kerja yang sangat besar.
"Saya berharap proyek ini didukung semua pihak. Pemprov Jawa Timur sudah memberi dukungan dengan rencana menyiapkan tenaga kerja untuk program food dan rice estate," kata Awang.
Dalam upaya mencari dukungan terkait penyiapan tenaga kerja, dia akan "road show" ke sejumlah provinsi, baik ke Sulawesi Selatan, Jawa Timur, termasuk ke Bappenas, pasalnya tenaga kerja yang dibutuhkan dalam proyek itu akan sangat banyak. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012