Sangata (ANTARA News) - Kapolda Kalimantan Timur Irjen Pol Bambang Widaryatmo mengingatkan semua pihak di provinsi berpenduduk 2,7 juta jiwa itu agar kasus berdarah di Mesuji Lampung menjadi pembelajaran berharga agar tidak terulang lagi.

"Kita berharap agar kasus Mesuji Lampung itu tidak lagi terjadi. Lebih-lebih di daerah Kalimantan Timur," ujar Kapolda Kaltim Irjen Pol Bambang Widaryatmo di Sangata, Rabu.

Kasus bentrokan berdarah yang melibatkan PT. Barat Selatan Makmur Investindo (BSMI) dan PT. Silva Inhutani Lampung Sumatera serta warga setempat itu telah menelan beberapa korban jiwa yang dibantai secara keji.

Pada berbagai kesempatan, Kapolda Kaltim mengaku selalu mengajak semua pihak agar menahan diri serta menyelesaikan sebuah masalah secara elegan.

"Saya juga mengajak seluruh elemen di daerah ini, mari kita berdoa bersama agar kasus serupa tidak terjadi di Kalimantan Timur, apalagi jika melibatkan apara berhadapan rakyat," kata Kapolda.

Kapolda Kaltim dalam upaya menjaga kondisi daerah itu adalah secara dini memantau potensi yang bisa menimbulkan kerawanan sosial serta terus melakukan koordinasi dan komunikasi semua pihak dalam menjaga keamanan daerah.

"Jika ada gejolak kita tangani bersama-sama. Ditangani dengan cepat sebelum terjadi sehingga tidak memberi peluang bagi pihak tidak bertanggung jawab untuk memprovokasikan warga Kaltim," paparnya.

Kehadiran Kapolda Kaltim dalam rangka menanam kayu ulin sebanyak 12.000 pohon di kawasan Taman Nasional Kutai TNK kilometer 5 Sangata.

Dikatakannya bahwa jajaran Polda Kalimantan Timur akan selalu melibatkan semua pihak, baik pemerintah daerah, perusahaan dan hubungan tripartit, didalam rangka menjaga ketertiban dan keamanan di daerah ini.

Wakil bupati kutai timur, H.Ardiansyah Sulaiman juga telah mengingatkan warganya agar ikut terlibat aktif dalam menjaga situasi daerah agar berbagai kasus kekerasan di daerah lain bisa merebak di daerah itu.

Wabup Ardiansyah mengakui bahwa dalam beberapa bulan terakhir ini, memang ada muncul masalah sengketa lahan antara masyarakat dengan perusahaan perkebunan kelapa sawit tetapi sejauh ini dapat diselesaikan dengan baik dan aman.

"Alhamdulilah semua pihak bisa menahan diri serta memiliki kemauan kuat untuk menyelesaikan semua masalah secara baik," katanya.  (*)

Pewarta: Adi Sagaria

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2011